KaltimKita.com, BENGALON – Jalannya proses pencarian anak berusia 8 tahun korban terkaman buaya oleh petugas gabungan TNI-Polri dibantu pula oleh warga di sekitar lokasi Minggu (17/1/2021) mendapatkan dukungan moril dari anggota DPRD Kutim Masdari Kidang.
Di kalangan petugas gabungan TNI-Polri figur anggota dewan Kutim Masdari Kidang terbilang familiar (bermasyarakat) dan sangat komunikatif dengan para petugas baik yang tengah kembali melakukan pencahrian jasad bocah tersebut korban buaya yang tengah beraksi agresif dan langsung menerkam tubuh korban yang kecil tak berdaya itu.
Babinsa Bengalon Purwoko tampak akrab bersama anggota DPRD Kutim Kidang di sela berjalannya proses pencarian korban dimangsa buaya sembari berdialog seputar kejadian
“Kehadiran saya jangan dipandang sebagai dewan, dikantor boleh disapa pak dewan akan tetapi keluar dari kantor atau tugas dewan kembali bermasyarakat seperti warga pada umumnya. Duka warga Bengalon atas musibah bocah malang itu juga menjadi duka mendalam bagi saya pribadi dan keluarga terlebih saya merupakan warga kelahiran Bengalon,” ucap Kidang sembari menunjuk rasa berbelasungkawa mendalam kepada kedua orang tua korban sang bocah itu.
Namun Kidang tak menampik, selaku dewan dirinya juga nemiliki hak berpendapat, pengawasan controling kepada pemerintahan di Kabupaten Kutim ini.
“Menilik dari musibah duka yang mendalam tidak hanya dirasakan oleh kedua orang tua korban tetapi sekaligus menjadi keprihatinan masyarakat di sekitar tkp lokasi pertama bocah nahas itu diserang buaya. Untuk itu saya minta Pemkab Kutim dapat memberikan perhatian serius dan solusi bijaknya agar tidak ada lagi korban jiwa berjatuhan,”beber anggota dewan dari fraksi Berkarya ini.
Gambaran kepanikan warga sekitar TKP pertama kali bocah Ardiansyah (8) disambar buaya mendadak ramai
“Kembali saya mengingatkan setidaknya selektif, perketat pemberian ijin peralihan fungsi lahan. Harus dijalankan, segera bangunkan penangkaran buaya saya ulangi pernyataan ini yah. Adanya plang-plang peringatan bersifat imbauan kewaspadaan bersama serta terdapat pos-pos pengawas (pemantau) di beberapa titik spot pemukiman warga yang terbentang adanya alur perairan bantaran sungai dengan menyiagakan giat petugas gabungan dan relawan kemanusiaan," tegasnya.
Untuk pelaksanaan teknisnya bersiaga 1 × 24 jam memantau mengawasi apabila didapati aktivitas warga di bibir sungai dan dianggap rawan menjadi serangan buaya agresif petugas inilah yang nantinya lebih berhak menegur (peringati) secara pendekatan humanis dan lebih bersahabat tentunya juga dianggarkan terkait honor mereka kita carikan solusi bersama” tegas Kidang.
Saat berada di posko penyelamatan giat gabungan TNI-Polri termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, Kidang intes berdialog baik dengan Kabid BPBD Kutim Awang Nanta, serta Babinsa dari Koramil Bengalon Purwoko.
“Saya sempat banyak menanyakan seputar perkembangan proses pencahrian jasad korban, hal-hal apa yang saat ini mendesak dibutuhkan dalam memperlancar proses evakuasi termasuk kendala-kendala tekhnis di lapangan,” ulas Kidang. (tim)