Kaltimkita.com, Balikpapan - Kota Balikpapan dalam peta Covid-19 di wilayah Kaltim pada Selasa (30/6) berwana hitam. Dari yang sebelumnya berwarna merah.
Perubahan warna tersebut tampaknya sebuah kesalahan. Karena sejatinya Balikpapan masih zona merah.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor pun membenarkan hal tersebut. Ia menegaskan bahwa Kota Balikpapan tidak berada di zona hitam.
Warna pada pesebaran itu adalah kesalahan infografis yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Kaltim.
"Belum zona hitam. Itu tidak benar. Grafisnya salah itu," kata Isran disela-sela kunjungannya ke RSKD Balikpapan, Rabu (1/7).
Soal jumlah kasus yang terus bertambah, Isran menyebut karena adanya sejumlah pendatang dari luar daerah. "Kemana pun tujuannya pastu masuk melewati Balikpapan," ujarnya.
Misalnya pekerja migas dan tambang yang mau ke Berau, Kubar, Kutim dan Paser. Pasti transit di Kota Balikpapan dan akhirnya tersaring. "Balikpapan kena getahnya," ungkapnya.
Kepastian bahwa Balikpapan buka zona hitam juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty. "Bukan zona hitam. Kami sudah konfirmasi langsung," ucapnya.
Pihaknya juga telah menyampaikan ke kepada Dinkes Pemprov Kaltim untuk penetapan zona hitam tersebut jangan melihat dari ambang batas jumlah kasus yang ada.
"Harusnya dinilai dari berapa pasien yang dirawat saat itu. Sebab data nasional masih mencatat bahwa Balikpapan zona merah, bukan hitam. Kami menyarankan agar penghitungan itu jangan dilihat dari jumlah kasus menggunakan nilai ambang batas," pungkasnya. (tim)
.jpg)
