Tulis & Tekan Enter
images

Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali

Tekan Kenakalan Remaja di Balikpapan, Dewan Ingatkan Pentingnya Peran Keluarga dan Sekolah

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Fenomena kenakalan remaja yang sempat beberapa kali beredar di media sosial, kian menjadi sorotan. Dari kasus aksi tawuran pelajar, perundungan hingga terbentuknya kelompok geng remaja, menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali menilai maraknya perilaku negatif di kalangan remaja tidak bisa hanya dibebankan kepada pihak sekolah. Menurutnya, penanganan harus melibatkan banyak pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga pemerintah, agar pembinaan berjalan menyeluruh.

“Kita berharap ke depan ada pembinaan yang kuat antara sekolah dan para orang tua. Anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus harus benar-benar dipantau agar perilaku negatif seperti perkelahian pelajar atau geng remaja tidak semakin marak,” ujar Gasali, Senin (27/10/2025).

Politisi Golkar itu menegaskan, peran orang tua menjadi kunci utama dalam mencegah anak terjerumus ke perilaku menyimpang. Ia menilai, terlalu banyak ruang bebas tanpa pengawasan dapat membuat remaja mudah terpengaruh lingkungan.

“Dewan selalu berkomunikasi dengan dinas terkait, terutama dalam hal sosialisasi dan pendampingan. Pengawasan orang tua menjadi faktor penting agar anak-anak tidak diberikan ruang bebas yang berlebihan,” jelasnya.

Sebagai bentuk tindak lanjut, pihaknya disebut terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial untuk memperkuat program pembinaan dan pengawasan terhadap pelajar. Ia juga mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan positif remaja.

Selain aspek pengawasan, Gasali menyoroti pentingnya pendekatan pembinaan dalam sistem peradilan anak. Ia berharap anak yang terlibat kasus hukum tidak hanya dihukum, tetapi mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri.

“Kita miris melihat kasus yang melibatkan anak di bawah umur. Tapi harapan kita, pembinaan yang dilakukan benar-benar memberi kesempatan bagi mereka untuk berubah, bukan malah menstigma,” tegasnya.

Ia pun menekankan bahwa pencegahan dini harus dimulai dari rumah dan sekolah melalui penanaman nilai-nilai positif seperti disiplin, tanggung jawab, dan empati. Sehingga, kenakalan remaja dapat ditekan dan tak akan terus berulang. (lex)



Tinggalkan Komentar

//