Tulis & Tekan Enter
images

Tim bLu cRU Yamaha Kaltim Full Senyum, Nikmati Snorkeling, Borong Oleh Oleh hingga Pesta Durian Lombok

Kaltimkita.com, LOMBOK – Tim bLU cRU Yamaha Kaltim rupanya tidak hanya sekadar dimanjakan dengan keseruan dan sengitnya balap motor dunia MotoGP Mandalika.

Bertolak dari Balikpapan sejak Kamis (12/10/2023) dengan bermalam di Surabaya kemudian mendarat mulus di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (14/10/2023).

Dari bandara, tim bLU cRU Kaltim bergabung bersama tim bLU cRU Jatim bertolak langsung menuju sajian makan siang di resto tengah laut, Bluefin Seafood, Sekotong, Lombok Barat.

Keseruan dalam kebersamaan tim bLU cRU Yamaha yang disuport penuh PT. Surya Timur Sakti Jatim (STSJ) Main Dealer Yamaha Kaltimtara ini makin terlihat pada hari kedua di Lombok.

“Tujuan kita ke Lombok inj untuk menyaksikan balapan MotoGP di Surkuit Mandalika. Tapi sebelum itu, tentu kita ingin refreshing bersama teman-teman tim bLU cRU Kaltim di beberapa destinasi wisata yang ada di Lombok, salah satunya di Gili Terawangan,” terang Asisten Manajer PT. STSJ Main Dealer Yamaha Kaltimtara, Efendy Ariadi.

“Jadi besok, kita akan menuju ke Gili Terawangan dan Gili, Gili lainnya. Jadi siapkan pakaian untuk Snorkeling,” imbuhnya.

Tak pelak dua konten kreator papan atas Kaltim yang dalam beberapa tahun terakhir bermitra dengan Yamaha, Irfan Ghafur dan Fazri Kecap pun menjawab “Yes. Saya ikut untuk snorkeling,” sahut Fazri.

Sejak sabtu pagi sekira pukul 06.00 Wita, tim bLU cRU Kaltim yang terdiri dari Staf STSJ, jurnalis, konten kreator, serta customer Yamaha sudah bergegas, sarapan dan selanjutnya menuju pelabuhan. Dengan menumpangi kapal kelotok, rombongan pun menikmati keindahan dalam laut di pulau Lombok ini.

Tak tanggung-tanggung. Tim bLU cRU Kaltim betul-betul tak mau melepaskan keseruan kali ini. Tiga Gili pun berhasil dilalui. Titik pertama adalah Gili Air. Di Gili Air sekira 10 orang termasuk perwakilan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Area Kalimantan, Husnul Fariz melakukan snorkeling menikmati keindahan bawah laut.

Beberapa saat kemudian, tim kembali ke kapal untuk melanjutkan aksi snorkeling mereka di Gili Meno.

“Asyik di sana banyak orang bulenya,” celetuk Fazri yang tak henti-hentinya berkelakar.

“Pokoknya mantap puas,” imbuh Gahfur.

Di Gili Meno pun, tim bLU cRU Yamaha Kaltim kembali menikmati aksi snorkeling mereka. Di Gili Meno memang menjadi daya tarik pecinta snorkeling. Tak heran jika di kawasan ini banyak diminati turis mancanegara untuk menikmati keindahan bawah lautnya.

“Air bening, banyak ikannya yang bagus-bagus. Selain itu di dalam itu juga ada banyak patung, sehingga menjadi daya tarik pengunjung khususnya turis,” ungkap salah seorang pengunjung.

Nikmatnya keindahan pantai di Pula Lombok serasa tak lengkap jika tak sampai di Gili Terawangan. Sebagai penutup, di Gili Terawangan tim pun membersihkan diri, sekaligus makan siang, dan selanjutnya bersantai di tepi pantai seperti bule-bule mancanegara.

SASAKU DAN DURIAN LOMBOK

Sore hari, tim bLU cRU Kaltim sudah tiba kembali di pelabuhan penyeberangan ke Gili Terawangan.

Dari pelabuhan, rombongan rupanya berinsiatif untuk mencari oleh-oleh. Dan tentunya Sasaku di Jl. TGH Lopan, Mataram, Lombok menjadi pilihan.

“Ayo kita masuk, bawa keranjang, pilih sudah oleh-oleh. Di sini lengkap dari kaos sampai jajanan khas lombok ada,” seru Efendy Ariadi.

Sontak, seluruh tim bLU cRU baik dari Kaltim maupun Jatim melakukan aksi borong oleh-oleh.

“Habis langsung uang saku buat borong oleh-oleh anak dan istri di rumah,” ucap Fazri sambil berlalu.

Setelah aksi borong di Sasaku. Rombongan langsung makan malam bersama.

Dalam perjalanan menuju hotel Maktal tempat kami menginap, seperti biasa. Efendy Ariadi yang dikenal cukup royal, kembali nyeletuk untuk makan durian lombok.

“Pak Sopir, cari durian kita berhenti dulu,” ucapnya.

Ajakan Efendy pun langsung disambut serentak penumpang lainnya. “Ayo! Gasspol kita makan durian,”.

Rumah Durian Lombok pun jadi persinggahan kami terakhir sebelum beristirahat.

“Seumur-umur baru sekarang makan durian lombok, nyaman banar,” ujar Fazri sambil menyantap durian di depannya.

Di penghujung perjalanan, Fazri pun menghibur hadirin Rumah Durian Lombok dengan suara merdunya lewat sebuah lagu asal Banjarmasin berjudul Siti Ropaeh. (*/bie)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


TAG

Tinggalkan Komentar