Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Kalimantan Timur bersiap menjalani transformasi besar-besaran di sektor pertanian. Dengan dukungan dana Rp500 miliar dari pemerintah pusat, provinsi yang selama ini dikenal sebagai lumbung energi nasional itu kini diarahkan menjadi lumbung pangan, khususnya beras.
Kunjungan Menteri Pertanian (Menpan) RI, Andi Amran Sulaiman ke Balikpapan, Kamis (8/5/2025), menandai langkah konkret menuju kemandirian pangan di Kaltim.
Dalam rapat koordinasi percepatan swasembada pangan, ia menekankan pentingnya optimalisasi lahan (Oplah) dan pencetakan sawah baru.
“Kaltim tidak hanya harus berhenti membeli beras dari luar, tapi juga mampu jadi penyuplai bagi daerah lain. Ini tantangan sekaligus peluang besar,” ujar Menpan Amran kepada media
Saat ini, produksi beras lokal Kaltim baru mencapai 200 ribu ton per tahun dari kebutuhan sekitar 450 ribu ton. Untuk menutup kesenjangan ini, strategi yang diterapkan antara lain adalah intensifikasi pertanian, agar lahan bisa ditanami tiga kali setahun serta pemanfaatan lahan tidur menjadi areal persawahan.
Selain itu, Kementerian Pertanian juga menyiapkan langkah-langkah seperti penyediaan pupuk memadai, pembenahan distribusi, serta integrasi teknologi pertanian untuk menarik minat generasi muda.
“Kalau kita manfaatkan teknologi dan sumber daya dengan benar, Kaltim bisa jadi contoh provinsi baru yang berhasil mandiri pangan,” tambahnya.
Di tengah tantangan iklim ekstrem yang terus menghantui petani, Amran justru melihat peluang untuk membentuk pertanian yang lebih tangguh dan adaptif.
Ia menyebut peningkatan hasil panen nasional tahun lalu sebagai bukti bahwa petani bisa berinovasi meski di tengah cuaca yang tak menentu.
“Transformasi ini akan mengubah wajah pertanian Kaltim dari sekadar sektor pelengkap menjadi pilar ketahanan nasional,” imbuhnya.
Dengan komitmen anggaran dan dukungan lintas sektor, Kaltim berpeluang mencetak sejarah baru sebagai provinsi non-Jawa yang berhasil swasembada beras. (rie)