Tulis & Tekan Enter
images

PROGRAM JANGKA PANJANG : Uniba melaksanakan Reflection 2021 dan Outlook 2022.

Uniba Gelar Reflection 2021 dan Outlook 2022, Rencanakan Pembangunan Program Studi Hingga Infrastruktur

 

KaltimKita.com, BALIKPAPAN  -   Universitas Balikpapan menggelar reflection 2021 dan menatap program-program yang akan dilaksanakan pada 2022 nanti. Berlangsung di Halaman Uniba, Kamis (30/12/2021) langsung dihadiri oleh Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kaltim (DWK) Dr Rendi Susiswo Ismail dan Rektor Dr Isradi Zainal.

Dr Isradi Zainal mengatakan ide dasar dari kegiatan ini agar civitas akademika Uniba segara bersama-sama melakukan refleksi terkait evaluasi pencapaian kinerja di tahun 2021 dan upaya yang perlu dilakukan di tahun 2022 dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja.

Dalam refleksi ini, selain akan menyampaikan capaian kinerja berbasis BAN PT dan LAM, tentunya juga akan menyampaikan sejumlah aktivitas di tahun 2021 khususnya saat menjabat sebagai Rektor.

Sebagai laporan sejumlah hal sudah dilakukan Isradi Zainal selaku rektor. Diantaranya bidang pendidikan dan pengajaran.

Pertama, kata dia mengupayakan perbaikan akreditasi dengan cara melakukan rapat koordinasi dan menghadirkan Direktur BAN PT Prof Tjan Basaruddin dalam hal ISK dan Reakreditasi.

”Hal ini dimaksudkan agar Prodi dan UPPS bisa mendalami dan memahami isi Instrumen Kriteria 9 untuk menjadi modal agar mampu membuat LKPS, DKPS dan LEK,“ kata Isradi Zainal.

Kedua, dilanjutkan memastikan bahwa kegiatan semester pendek untuk mata kuliah yang tidak diprogramkan untuk tidak dilakukan lagi serta mewujudkan Ijasah dan transkrip berbahasa Inggris selesai. ”Penggunaan bahasa asing untuk mewujudkan Uniba sebagai International Zone, Perbaikan kurikulum dan Menetapkan wisuda menjadi 2 kali dalam setahun,“ ujarnya.

Tak hanya sampai disitu, ia juga telah mendirikan program studi arsitek dan lingkungan, mendorong para dosen agar segera menyelesaikan jenjang dan studi lanjut Program Doktor. Termasuk melakukan kerjasama antar universitas baik didalam maupun di luar negeri serta menjadi Host dan Pembicara untuk sejumlah kegiatan ilmiah.

Pun, dalam hal kegiatan sosial, Uniba melakukan pengabdian masyarakat dengan melakukan kunjungan ke Hantakan, daerah lokasi banjir yang heboh secara nasional. Untuk kegiatan  ini, Uniba bekerjasama dengan LLDIKTI dan Dikti. Uniba mendapat apresiasi yang luar biasa untuk kegiatan ini baik dari LLDIKTI maupun Dirjen Dikti. ”Mengunjungi dan membantu korban kebakaran Kampung Baru,” ujarnya.

Selain kegiatan sosial, pada 2021 ini Uniba juga telah menorehkan banyak prestasi baik akademik maupun non akademik.

Nah, menatap 2022 sejumlah program sudah rencana ingin dilaksanakan. Diantaranya mengupayakan salah satu prodi atau sejumlah prodi yang memiliki akreditasi internasional. ”Termasuk mengupayakan teknik industri terakreditasi baik dan mengupayakan salah satu program studi memiliki akreditasi baik sekali,“ tambahnya.

Sementara Dr Rendi Ismail menambahkan kegiatan ini sebagai bentuk melihat perjalanan dan capaian kinerja. Apa yang sudah dilakukan di 202 sudah sesuai dengan yang diharapkan.

”Alhamdulillah jajaran civitas akademik dan pak rektor bekerja dengan maksimal, walaupun masih ada kekurangan sedikit tapi sudah teridentifikasi dengan baik,“ ujar Dr Rendi Ismail.

Soal program 2022, ia mengatakan akan melakukan perencanaan pengembangan infrastruktur dalam rangka menunjang tri dharma perguruan tinggi. Hal ini tentu harus bertahap karena perguruan tinggi swasta. ”Saat ini harus benar-benar memaksimalkan potensi yang ada. Baik berkaitan dengan sumber daya finansial maupun potensi SDM yang ada,” ujarnya.

Di 2022, beberapa gedung sudah mulai dibangunkan diantaranya masjid dan pembangunan lab terpadu. ”Untuk masjid, sebelum bulan ramadan sudah rampung,“ katanya.

Ia juga merencanakan pembangunan beberapa fakultas. Baik S1 maupun diploma. Yang paling saat ini tetap menjadi komitmen dan prioritas yakni rencana pembangunan fakultas kedokteran.   Hanya saja, masih terkendala memoratorium yang ditetapkan Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

”Berharap regulasi itu dicabut. Sehingga bisa cepat direalisasikan. Karena persyaratan administrasi nya sudah clead. Termasuk kami sudah menyiapkan lahan seluas empat hektare di kawasan Penajam Paser Utara,“ ujarnya. (and)

 


TAG

Tinggalkan Komentar