KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Warga Kaltim khususnya Balikpapan harus meningkatkan kewaspadaan akan potensi bencana dampak dari cuaca ekstrem yang akan lebih sering terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
Menurut prakiraan BMKG Balikpapan, cuaca ekstrem yang terjadi bukan hanya sekadar hujan dengan intensitas lebat. Tetapi juga disertai petir/kilat dan angin kencang. Segala potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang harus menjadi atensi dini warga dan pemerintah kota.
Ancaman bahaya cuaca ekstrem itu yang kini mengancam warga yang tinggal di Jalan Ruhui Rahayu, RT 5 Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan. Potensi pohon tumbang sangat memungkinkan terjadi, karena banyak pohon yang sudah berukuran besar dan perlu ditebang. Khusus yang berukuran "raksasa" ada 3 pohon.
Tanda-tanda mau tumbang pun sudah terlihat. Akar pohon sudah terlihat dan merusak tanah dan pondasi disekelilingnya. Posisi pohon juga sudah miring. Warga pun cemas dan tidak bisa tidur, takut saat hujan deras pohon "raksasa" jenis trambesi di pinggir Jalan Ruhui Rahayu tepat di seberang Kantor Kelurahan Gunung Bahagia itu, tumbang menimpa rumah.
"Usulan pemotongan pohon besar di pinggir Jalan Ruhui Rahayu ini, sudah saya sampaikan ke kelurahan dan beberapa anggota dewan saat reses. Surat permohonan juga sudah saya ajukan ke dinas terkait. Tapi sampai saat ini, belum ada tanda-tanda bakal dipotong," kata Ketua RT 5 Gunung Bahagia, M Nurdin kepada KaltimKita.com, Minggu (14/3/2021).
Nurdin mengaku saat ini tidak enak dengan warganya, terkhusus yang tinggal di sekitar pohon besar. Ketidaknyaman itu karena laporan warga ke RT agar pohon tersebut ditebang tak kunjung terealisasi sampai sekarang.
"Saya jadi nggak enak sama warga, karena setiap melintas di situ pasti soal pohon yang ditanya. Padahal saya sudah lapor kemana-mana, tapi belum dipotong-potong," keluhnya.
Dia berharap dengan cuaca ekstrem saat ini, pohon raksasa yang rawan tumbang di wilayahnya mendapatkan respons dari instansi terkait, baik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) maupun Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Balikpapan.
"Kami berharap ditinjau-tinjau dulu lah dari instansi terkait. Seperti apa teknis pemotongan, kami dari warga ngikut aja. Yang penting, pohon besar ngga keburu tumbang baru dikerjakan. Karena kalau sudah tumbang dan menimpa rumah warga, siapa yang mau bertanggung jawab," harap Nurdin. (lie)