Penghujung Tahun 2020 tersisa dua pekan lagi. Hingga memasuki 2021, sepakbola dipastikan tidak akan tersaji. Tahun ini bukan menjadi tahun yang indah bagi insan sepakbola. Kenapa tidak, Liga 1 dan Liga 2 dipastikan tidak bergulir. Hal ini lantaran izin keamanan dari pihak Polri tidak keluar. Tentu ini menjadi kerugian bagi Indonesia, mengingat 2021 sudah dihadapkan dengan Piala Dunia U-20 dengan status tuan rumah.
TIM KALTIMKITA.COM
Ya Indonesia merupakan negara di Asean yang tidak menyajikan kompetisi. Kalah dari negara Timor Leste sekalipun yang sudah menutup kompetisi 2020. Selain Indonesia, Brunei Darussalam juga memastikan tidak menggelar kompetisi tahun ini.
Baik Liga 1 dan Liga 2 terpaksa terhenti sejak Maret 2020 lalu akibat pandemi Covid-19. Tahun ini tak ada hiburan bagi masyarakat melalui sepakbola. Termasuk pelaku didalamnya. Pemain, wasit hingga pelatih hanya bisa meratapi nasib di rumah masing-masing. Bahkan ada pemain yang memilih bermain turnamen tarkam (antar kampung) demi mengisi kekosongan.
Pun dengan pemilik klub, juga rugi dengan kondisi ini. Mereka hanya bisa membayar kewajiban gaji pemain dan pelatihnya, meski hanya 25 persen sesuai ketentuan PSSI yang dikeluarkan. Tanpa ada pemasukan baik dari penjualan tiket maupun merchandise dan sponsor.
Berbeda hal dengan di eropa, kompetisi sudah kembali dilaksanakan paska pandemi sejak Juni lalu. Bahkan saat ini semua negara di Eropa telah memulai kompetisi baru. Protokol kesehatan ketat termasuk tanpa penonton yang diterapkan, membuat kompetisi hingga kini berjalan lancar.
Memang, protokol ketat juga ingin disajikan induk sepakbola Indonesia. Namun upaya keras agar kompetisi bisa terlaksana bertepuk sebelah tangan. Mengingat langkah terakhir terhalang oleh izin kemanan dari pihak polri.
Nah tanpa kejelasan seperti ini, membuat beberapa pemain mengambil keputusan. Terutama yang berstatus pemain asing. Duo asing andalan Persebaya Surabaya terlebih dahulu menyatakan angkat kaki. Makan Konate dan David da Silva mundur dari Persebaya Surabaya lantaran tak ada kejelasan kompetisi. Pemain lainnya yakni pemain asing milik Persiraja Banda Aceh, Adam Mitter yang juga memutuskan mundur.
Tentu masih banyak pemain lain yang bakal memutuskan masa depannya, jika kompetisi berlarut-larut tanpa kepastian.
Nah melihat situasi tersebut, Plt Sekjend PSSI Yunus Nusi menegaskan tetap optimis kompetisi bisa bergulir di Februari 2021. Dia berharap semua pemain bisa bersabar. ”Kompetisi insya allah berjalan lagi sesuai harapan insan sepak bola Indonesia. Kami optimis untuk itu,” kata Yunus Nusi.
Optimistis tersebut bukan tanpa alasan. Selain Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) telah tuntas, pihanya juga intens melakukan komunikasi dengan pihak kepolisian. Bahkan, Yunus mengaku Polri sangat menyambut baik.
”Pihak kepolisian melalui Kabaharkam Mabes Polri menyambut baik. Semoga ke depan pandemi Covid-19 bisa mereda dan adamya vaksin yang sudah didatangkan, bisa memberikan harapan yang cerah bagi pelaku sepak bola,” harap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Kaltim ini.
Insan sepakbola pun berharap, 2021 benar-benar lanjut. Harapan ini juga diutarakan oleh Pelatih Persiba Balikpapan Angel Alfredo Vera. ”Saya pribadi kompetisi bisa bergulir lagi. Keinginan ini tidak hanya saya, tapi juga harapan semua pelatih dan pemain lain,” kata Alfredo Vera. (tim)