kaltimkita.com, Jakarta - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI menyalurkan bantuan modal usaha ke 23 pangkalan gas LPG senilai Rp 2 miliar lebih. Penyaluran tersebut merupakan realisasi dari Pinky Movement, yaitu program bantuan modal pangkalan LPG untuk mengembangkan usaha.
Region Manager Retail Sales Aji Anom mengatakan Pinky Movement bertujuan untuk mendorong peningkatan kemampuan modal pangkalan LPG dan diharapkan semakin memudahkan masyarakat untuk menjangkau Bright Gas untuk kebutuhan sehari-hari.
"Program ini tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan skala bisnis agen dan pangkalan LPG sebagai mitra Pertamina, namun juga secara tidak langsung akan berdampak untuk masyarakat," kata Anom dalam keterangan tertulis, Kamis (23/7).
Dalam penyaluran simbolis bantuan Pinky Movement tersebut, Region Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan Roberth M.V. Dumatubun mengatakan total bantuan pinjaman modal usaha yang disalurkan pada tahap I ini tepatnya senilai Rp 2.105.000.000 dan diterima oleh 23 pangkalan LPG yang tersebar di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.
"Pandemi COVID-19 ini berdampak cukup besar untuk ekonomi masyarakat, sehingga melalui Pinky Movement diharapkan bisa menolong pangkalan LPG sebagai bagian dari jalur distribusi produk LPG Pertamina untuk bangkit dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi," ujar Roberth.
Roberth juga mengatakan hingga saat ini Pertamina sudah menyalurkan bantuan modal usaha senilai Rp 2,5 miliar dan tahap komitmen bantuan modal usaha sebesar Rp 5,7 miliar.
"Dalam waktu dekat kami kembali akan menyalurkan bantuan modal usaha dari berbagai UKM dan Pangkalan LPG senilai Rp 5,7 miliar, sehingga total yang akan disalurkan pada Agustus mendatang senilai lebih dari Rp 8 miliar," ungkap Roberth.
Roberth juga mendorong masyarakat pelaku UKM di Kalimantan untuk menjadi Mitra Binaan Pertamina agar bisa mendapatkan bantuan pinjaman modal untuk pengembangan usaha. Menurut Roberth, selain bisa mendapatkan pinjaman modal usaha hingga Rp 200 juta, jasa administrasi yang rendah dan kesempatan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan, promosi dan pameran UKM binaan. (dtc/tim)