Kaltimkita.com, DHAKA- Alhamdulillah! Kabar bahagia datang dari Dhaka, Bangladesh. Timnas Amputasi Indonesia berhasil melaju ke final Amputee Football Asian Championship 2025 usai libas Nepal 9 gol tanpa balas pada Selasa (11/2/2025) malam.
Diketahui Amputee Football Asian Championship 2025 berlangsung dari 7–12 Februari yang digelar di Dhaka, Nepal.
Selain Indonesia, Amputee Football Asian Championship diikuti oleh beberapa negara seperti tuan rumah Bangladesh, Irak, Iran, Uzbekistan, dan Nepal.
Kelima negara tersebut tergabung dalam satu grup dengan sistem klasemen round robin. Setiap tim dari masing-masing negara bermain sebanyak 4 pertandingan, tim yang bertengger di puncak dan runner-up akan berduel di final, dan peringkat 3-4 akan memperebutkan predikat juara ketiga.
Indonesia sendiri telah menuntaskan laga yang ada dengan meraih 3 kemenangan dan satu tumbang di tangan sang juara grup, Uzbekistan.
Uzbekistan akan menjadi lawan Indonesia di final nanti yang akan digelar Rabu (12/2) hari ini.
Tim besutan pelatih nasional amputasi Bayu Guntoro mengucap rasa syukur dan terimakasih kepada anak asuhnya yang tampil penuh semangat pantang menyerah.
"Syukur Alhamdulillah, kami berhasil memenangnkan pertandingan kemarin dan dapat menembus Final, tentunya ini melebihi target yang telah di canangkan oleh federasi di 4 besar. Kerja keras kami semua membuahkan hasil dan kami sepakat akan memenangkan partai Final hari ini," terang Bayu Guntoro kepada Kaltimkita.com.
Sebelumnya Indonesia telah bertemu Uzbekistan di laga fase grup. Tim besutan Bayu Guntoro tersebut sempat memgalami kekalahan telak dengan skor telak 1-8.
“Di pertandingan pertama kami kalah 1-8 dari Uzbekistan, itu pembelajaran dari kami, kami ingin coba untuk bawa ke final, harapannya semuanya berjalan lancar dan kami bisa berikan perlawanan,” ucap Bayu dalam keterangannya.
“Untuk target lawan Uzbekistan kami targetkan kemenangan, karena kalau bukan sekarang kapan lagi? Jadi kami targetkan juara,” tutup pelatih asak Balikpapan ini.
Turnamen menjadi penting bagi mereka untuk mengukur kemampuan tim, juga menjadi batu loncatan untuk impian lebih besar yaitu Piala Dunia. (bie)