KaltimKita.com, TEPIAN BARU – Di sela-sela pelaksanaan memimpin masa sidang reses ke – 2 tahun anggaran 2022 Desa Tepian Baru Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur mendapat respons positif dari perangkat kecamatan, desa, BPD, tokoh adat, tokoh lintas agama, PKK desa dan tokoh pemuda atas kiprah anggota DPRD Kutim fraksi Berkarya Kecamatan Bengalon yang terbilang baru akan tetapi energik dan proaktif terjun ke masyarakat.
Seperti salah satu tokoh agama Nasrani seorang pendeta memuji dan mengacungi dua jempol, karena menurutnya seumur – umur baru di masa periode anggota DPRD terpilih pada pileg 2019 lalu, baru yang terlihat anggota DPRD Kutim Kidang saja yang turun memimpin resesnya. Di luar itu aja juga DPRD dari provinsi khsusnya di basis Desa Tepian Baru.
Bahkan pendeta mengatakan di hadapan Kidang, biasanya apakah itu dewan maupun caleg yang akan maju pada pemilihan legislatif barulah terlihat intens sekali berlomba-lomba mendekati dan mencuri hati masyarakat di musim pileg. Pendeta itu menegaskan pola-pola seperti ini sudah sangat terbaca tipe-tipe oknum dewan seperti itu ataupun yang baru mencalonkan dekat masa pemilihan telah sangat dihapal masyarakat. Tentunya dengan gaya seperti itu menimbulkan tingkat kejenuhan di kalangan masyarakat sehingga menurunnya partisipasi penyaluran hak suaranya pada pileg alias golput. “Namun saya melihat figur anggota dewan kita yang satu ini Bapak Kidang sangat jauh berbeda bahkan di reses masa sidang pertamanya tahun 2021 beliau tetap turun, ini memasuki masa reses ke – 2 untuk pembahasan usulan aspirasi di tahun 2022 beliau hadir tak pernah mangkir dengan beragam alasan. Walaupun kami menyadari suara beliau tidak meledak akan tetapi beliau tetap datang ke reses di desa kami ini,” jelas pendeta tadi dengan penuh rasa bangga.
APPLAUS : Pendeta resposns positif dan bangga kepada anggota DPRD Kidang baru kali ini Desa Tepian Baru disinggahi anggota dewan di dapilnya
Pendeta itu memberikan jaminan “referensi” apabila Kidang dapat terus amanah ke depannya warga di Desa Tepian Baru ini akan merapatkan barisan dan memenangkan suara Kidang lebih banyak lagi pada masa pileg mendatang.
Adapun usulan sang pendeta kepada Kidang yaitu terkait pembangunan sarana ibadah gereja, bahkan seperti halnya gereja Katolik misalnya sudah 6 tahun berjalan hingga sekarang baru sebatas peletakan batu pertama itupun oleh mantan kades dan camat terdahulu. Untuk itu tokoh keagamaan nasrani baik protestan, katolik berharap penuh melalui hasil karya nyata Kidang dalam menyelesaikan pembangunan dua gereja protestan dan katolik.
Guru Alquran usulkan penambahan ruang kelas TK/TPA agar mampu menampung jumlah murid yang bertambah pada reses ke-2 tahun 2022 anggota DPRD Kutim Kidang
Sementara salah satu tokoh pendidikan membaca Al-quran menyuarakan hal senanda namun sedikit berbeda yang mana guru agama itu meminta tambahan ruang bangunan TK/TPA. Mengingat selama berdiri dan perjalanannya jumlah muridnya meningkat perlunya ruang kelas tambahan.
Untuk itu lintas agama muslim, nasrani di hadapan Kidang meminta kontribusi nyata dengan penekanan kepada eksen langsung untuk memperjuangkan kepentingan kemaslahatan antar umat beragama agar kian intens mendekatkan diri kepada Allah Swt atau sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa.
Ibu-ibu Desa Tepian Baru antusias berfoto dengan dewannya Kidang yang bekerja pro rakyat usai memimpin resesnya.
“Menanggapi permintaan para tokoh agama tentunya saya Insya Allah, mudahan-mudahan saja dapat diakomodir melalui anggaran aspirasi saya ditahun 2022. Jika pun tidak semuanya paling tidak nantinya dari beberapa usulan bisa saja sebagian karena kita lihat dulu kakulasi pendanaan memadai atau tidak mudahan saja lancar jalannya tidak ada pemotongan lagi. Setidaknya adalah yang akan saya buktikan di antara usulan tadi walau bertahap. Semoga saja dapat terpilih pada pileg di masa mendatang Insya Allah satu-per satu aspirasi akan dituntaskan,”tutup Kidang. (adv/iya/bie)
.jpg)
