Tulis & Tekan Enter
images

Jelang akhir tahun, Kepala Kantor Wilayah Dirjen Bea dan Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Timur bersinergi bersama Lanal Balikpapan dan Ditpolairud Polda Kaltim, dalam menjaga perairan Kalimantan Timur.

Antisipasi Barang Berbahaya, DJBC Kalbagtim, Lanal Balikpapan, dan Ditpolairud Polda Kaltim Bersinergi Menjaga Perairan Kaltim

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Demi menjalankan fungsi sebagai Comunity Protector, yakni menjaga masyarakat Indonesia dari masuknya barang-barang berbahaya, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Timur menggelar Operasi Patroli Laut Terkoordinasi fase dua, mulai hari ini, Kamis (16/12/2021) pagi.

Dengan senantiasa giat melakukan penguatan pelaksanaan tugas dan fungsinya secara berkelanjutan dan masif terutama dalam menjaga wilayah perairan Indonesia. Dalam patroli kali ini DJBC Kalbagtim melibatkan Lanal Balikpapan dan Ditpolairud Polda Kaltim.

Kepala Kantor Wilayah Dirjen Bea dan Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Timur melalui Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Zaeni Rokhman menegaskan kembali, sasaran utama pelaksanaan patroli ini adalah mengantisipasi masuknya barang-barang terlarang ke wilayah perairan Indonesia.

"Perairan Kaltim dan Kaltara yang masuk ALKI II merupakan wilayah yang strategis, namun juga rawan masuknya barang-barang yang dilarang sekaligus menjaga kedaulatan," kata Zaeni selepas gelar apel pasukan di Pelabuhan Semayang.

Tak hanya kepabeanan dan cukai, patroli kali ini juga dimaksudkan untuk mencegah adanya kejahatan lintas negara serta pengawasan potensi sumber daya alam.

Khusus untuk kejahatan lintas negara, Zaeni menyebut narkotika masih jadi mendominasi penindakan. Pelabuhan di kawasan Donggala dan Toli Toli disebut dia masih jadi.

"Intersep di Kaltara, kalau Donggal dan Toli Toli biasanya memang jadi wilayah pengejaran kita," ungkap Zaeni.

Dia menambahkan, patroli ini juga tak lepas dari perayaan natal dan tahun baru. Di mana, arus keluar masuk barang kemungkinan besar bakal meningkat. "Ini juga jadi perhatian bersama," katanya

"Operasi ini diharapkan dapat mengirimkan sinyal tegas kepada para pelaku/calon pelaku pelanggaran di perairan Kalimantan Timur, bahwa pelanggaran perbatasan, kedaulatan, dan peraturan perundang-undangan akan berhadapan dengan sinergi dari aparat penegak hukukm di laut," tambah Zaeni.

Zaeni melanjutkan, bahwa Gelaran Operasi Patroli Laut Terkoordinasi ini merupakan fase ke-2, sebagai kelanjutan dimana fase pertama  telah diselenggarakan di perairan Kalimantan Utara pada bulan Oktober 2021 lalu.

"Melalui berbagai upaya proteksi pengawasan yang terkoordinasi, diharapkan dapat terwujud tujuan mulia bersama, untuk menjaga perbatasan dan kedaulatan negara serta tugas penegakan hukum dengan terciptanya ketertiban dan keamanan laut.

Perlu diketahui, pada operasi patroli ini, DJBC Kalbagtim menurunkan satu armada kapal BC 3003 dibantu KRI Keris dan armada milik Ditpolairud. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar