Tulis & Tekan Enter
images

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Balikpapan Jodi Viki

Berharap Perpindahan IKN Bukan Proyek Sia-sia

KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Balikpapan Jodi Viki berharap perpindahan IKN bukan menjadi proyek sia-sia. Tentu, bisa berjalan dengan memperhatikan beberapa sektor seperti ekonomi, sosial hingga budaya.

Ya mahasiswa semester delapan program studi teknik mesin ini mengatakan pembangunan IKN tidak menjadi seperti kasus proyek wisma atlet Hambalang yang mangkrak. Tentu, semua keputusan ini harus dipertanggungjawabkan. Karena pada dasarnya, pemindahan IKN sudah ditetapkan.

”Semoga dengan pemindahan IKN ini tidak membawa masalah baru untuk masyarakat Kaltim. Dan tentunya masyarakat Kaltim tetap sejahtera dan SDM yang dihasilkan harus dengan kulitas yang baik,” ujar Jodi Viki.

Dikatakan penunjukan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menjadi Ibu Kota Nusantara dengan beberapa pertimbangan. Pertama, dari segi geografis, kalimantan ada di tengah wilayah Indonesia. Pun mempunyai lahan yang cukup luas untuk menopang pembangunan infrastruktur dan menopang segala kebutuhan ibu kota baru. ”Dari semua faktor itu, sehingga IKN berpindah,” ujarnya.

Apakah kehadiran IKN memberikan manfaat bagi masyarakat Kaltim? Ia mengatakan hanya ingin menagih janji kepada pemangku kebijakan. Terutama mereka yang sudah melaksanakan diskusi di beberapa seminar tentang pemindahan IKN. Diantara diskusi tersebut, manfaat perpindahan IKN dapat membuat pembangunan infrastruktur merata, perekonomian meningkat, dan juga lapangan pekerjaan akan terbuka dengan luas di Kaltim.

”Kalau memang ini yang menjadi wujud dari perpindahan IKN, saya meminta untuk dikawal dengan tuntas, melalui beberapa instansi seperti tim transisi IKN dan juga pemprov maupun pemerintah kota,“ ujarnya.

Mengingat hadirnya IKN, membuat persaingan mencari kerja akan meningkat. Ia menambahkan sebagai pemuda yang kelak akan merasakan dampaknya, persiapan tersebut harus dimulai dari diri sendiri untuk bersaing dengan SDM di luar Kaltim.

”Saya rasa tidak perlu pemprov atau pemerintah kota menggelar pelatihan bagi lulusan perguruan tinggi, menurut saya lebih penting ketika penerapan konsep untuk meningkatkan SDM tersebut dimasukkan atau diterapkan ke dalam seluruh perguruan tinggi yang ada di Kaltim. Salah satunya konsep atau pembelajaran yang bertaraf internasional,” jelasnya.

Pun begitu, soal wacana pembangunan IKN akan menyerap tenaga kerja hampir 200 ribu, ia menambahkan sudah seharusnya dimaksimalkan dan direalisasikan untuk mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia. (and)


TAG

Tinggalkan Komentar