Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - HumasPro - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Balikpapan menyerahkan 1000 paket (2 Ton) ikan bermutu untuk dibagikan kepada para medis yang telah berjuang menghadapi Pandemi Covid 19, Kamis (29/04/21) pagi tadi di Halaman Kantor Pemkot Balikpapan.⠀ ⠀
Kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kota Balikpapan, H.M. Rizal Effendi, SE, Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI Dapil Kaltim, Budisatrio Djiwandono Bersama rombongan, Kepala Pusat Karantina Ikan, Bapak DR. Ir. Reza Priatna, Angota DPRD Kaltim, Aji Bagus Sulistyo, Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Balikpapan, Bapak Eko Sulistyanto Bersama rombongan, Anggota DPRD Balikpapan, Asisten I Tata Pemerintahan, Drs. Syaiful Bahrie dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, dr. andi Sri Juliarty.⠀
⠀
Kepala Pusat Karantina Ikan, Bapak DR. Ir. Reza Priatna dalam sambutannya mengatakan bahwa hari ini kita memberikan bantuan ikan sebanyak 2 ton jenis ikan layang, Sebagai bagian daripada penguatan sistem ketahanan tubuh dan penambah protein. Ia menyampaikan bahwa paket ikan ini akan dibagikan kepada para medis yang telah berjuang melawan covid 19.⠀ ⠀
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI Dapil Kaltim, Budisatrio Djiwandono menyampaikan bahwa dalam rangka memperingati bulan mutu karantina 2021, pihaknya sedikit memberikan bantuan berupa 2 ton ikan segar yang ditujukan untuk tenaga medis yang merupakan barisan terdepan dalam melawan Pandemi Covid 19.⠀
“Dengan bantuan ini, kami berharap semoga bisa membantu pemenuhan/penambahan gizi, protein tambahan untuk tenaga medis dan secara simbolik untuk mendorong konsumsi ikan di Indonesia khususnya di Balikpapan,” ungkap Budi.⠀ ⠀
Di saat yang sama Wali Kota menyampaikan perkembangan Covid 19 di Kota Balikpapan sudah menurun, tetapi sesuai arahan Presiden Jokowi agar harus hati-hati setelah bencana di India, sehingga kita bersama Forkopimda Kota Balikpapan telah mengambil beberapa keputusan yaitu dalam melaksanakan Salat Idul Fitri kita tidak mengizinkan dilakukan di lapangan terbuka, cukup di Mesjid dan Mushala untuk menekan kerumunan yang tidak terkendali. (humas/bie)
.jpg)
