Tulis & Tekan Enter
images

Cerita Briptu Ayu Setahun Tugas di Afrika, Tiap Hari Dengar Suara Tembakan

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Polda Kaltim patut berbangga. Dua Polisi Wanitanya (Polwan) mampu menyelesaikan tugas sebagai Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afrika Tengah, tepatnya di Bangui.

Salah satunya adalah Ayu Saidevy. Anggota Polda Kaltim berpangkat brigadir polisi satu (Briptu), yang berdinas sebagai tenaga medis di Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan.

Briptu Ayu Saidevy foto bersama anak-anak Bangui 

Ayu berangkat tugas ke Bangui September 2021 lalu, bergabung dalam Kontingen Satuan Tugas (Satgas) Formed Police Unit (FPU) 3 Minusca (United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic).

Setelah setahun tugas sebagai tenaga medis di sana, wanita cantik ini pun kembali ke tanah air pada 17 September 2022 kemarin. Berbagai pengalaman menarik telah dirasakannya selama bertugas di daerah rawan konflik itu.

Salah satu pengalamannya adalah sebagai tenaga medis dalam misi tersebut Ayu tidak hanya melayani personel yang berasal dari Indonesia saja. Dia dan rekan-rekannya juga melayani masyarakat yang ada di sana.

"Masyarakat di sana rata-rata yang datang berobat le klinik kita itu penyakit kulit. Kalau saya lihat di sana memang kebersihannya yang kurang dijaga. Makanya banyak yang sakit kulit. Selain itu malaria," kata Ayu melalui sambungan telepon, Rabu (30/11/2022).

Pengalaman lainnya, selama bertugas di Afrika Tengah wanita kelahiran Samarinda, 6 Agustus 1996 itu, diikutkan tugas sama seperti polisi laki-lakinya.

"Selama di sana saya bukan sebagai tenaga medis saja, kita ikut patroli juga, jaga camp dan lainnya. Jadi, kita juga merangkap," ujarnya.

Potret lain Briptu Ayu Saidevy saat bertugas di Afrika Tengah 

Tak cuma itu, selama di sana hampir tiap hari hingga malam Ayu selalu mendengar suara tembakan dari warga setempat yang tengah berkonflik. Ayu dan personel lainnya pun selalu waspada.

Kata Ayu, warga Bangui memang tak jarang kontak senjata karena berbagai hal. Bahkan di sana warga sudan terbiasa berjalan-jalan sambil menenteng senjata.

"Mungkin di sini kita jarang denger tembakan, kalau di sana, tiap malam, tiap hari. Tembakan itu kayak biasa aja antara sesama warga. Awalnya kaget, lama kelamaan jadi biasa mendengar suara tembakan di sana," ucapnya.

Ayu merasa senang dan bangga tuntas menjalankan tugasnya di luar negeri. Ini merupakan pengalaman pertamanya setelah resmi menjadi seorang abdi negara pada tahun 2014 lalu. "Sangat senang dan bangga. Ini pengalaman yang sangat berharga," pungkasnya. (an)


TAG

Tinggalkan Komentar