Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Halili Adinegara menggelar reses perdananya di Jalan Sumber Rejo 3, RT 09, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, pada Jumat (15/11/2024) sore.
Dalam kegiatannya tersebut, Halili sekaligus menghadirkan OPD-OPD terkait, yakni perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Rizal. Perwakilan Perumda Tirta Manununtung Balikpapan (PTMB), Suryo Hadi Prabowo. Perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Darmawan Saputra dan Lurah Sumber Rejo, Sarjoko Biono. Serta Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Hamid.
Warga pun tampak antusias hadir. Terpantau sekitar 200 orang dari RT 09, 10, 11 dan 12 menyempatkan datang, guna menyampaikan segala aspirasi dan keluh kesah.
Halili mengatakan, meski di lingkungannya sudah terbilang cukup maju dari penataan dan infrastruktur semenisasi serta drainase yang dikerjakannya sebelum menjabat anggota dewan, namun reses tetap dirasa penting untuk dilakukan.
Sebab menurutnya, ia sebagai wakil rakyat khususnya dapil Balikpapan Utara dapat mempertemukan langsung antara masyarakat dengan Dinas terkait, guna menampung kendala-kendala lain yang dihadapi warganya.
"Supaya suara ketidaknyamanan masyarakat atas segala kendala-kendala yang dihadapi bisa tersampaikan secara langsung ke dinas terkait," ucap Halili.
Adapun dorongan yang akan dilakukannya, Ketua Fraksi PKB ini meminta masyarakat segera mendokumentasikan persoalan tersebut, sehingga ia pun bisa mengawal keluhan tersebut agar ditindaklanjuti dengan solusi.
"Foto titik-titik yang dikeluhkan, terus kasih ke saya. Nanti saya sendiri yang kawal ke dinas terkait," tegas Halili.
Dalam sesi tanya jawab beberapa warga telah menyampaikan aspirasinya. Seperti warga RT 09 Khoirudin La, run yang mempertanyakan tidak konsistennya aliran air PDAM. Tadinya lancar, kemudian berhenti mengalir tiba-tiba.
Lalu Suprapto. Warga 09 ini menyoroti drainase di lingkungannya yang airnya sering meluap. Dan meminta pemasangan rambu-rambu lalu lintas di turunan masjid Jami Jam'iyyatul Mustaqim dikarenakan rentan kecelakaan.
Juga Sarmila yang mengkhawatirkan adanya orang iseng yang sering mematikan sakelar lampu. Sehingga ia meminta adanya pemasangan CCTV di area rumahnya.
"Memang lingkungan itu sebenarnya tak wajib dipasang cctv. Namun kalau berkenan, maka saya akan sumbangkan cctv," kata Halili diiringi tepuk tangan peserta.
Sementara itu, perwakilan PTMB Suryo menjelaskan bahwa ketersedian air baku saat ini hanya mengandalkan air tadah hujan, yang ditampung di waduk manggar dan waduk teritip.
Untuk waduk manggar sendiri berkapasitas 70 persen air hujan dan 15 persen dari air tanah. Kemudian sisanya dilapis waduk teritip yang hanya melayani warga Balikpapan Timur saja.
Ketersedian air baku sekarang, kata dia, tidak sebanding dengan jumlah peningkatan penduduk di kota Beriman. Tanpa adanya hujan, maka waduk manggar hanya bertahan enam bulan.
"Karena belum maksimal kapasitasnya, maka kami diminta harus membagi air secara merata. Jadi polanya bergilir, yang tadinya 24 jam bisa mengalir terus sekarang jadi 12 jam. Yang tadinya ngalir tiap tengah malam sekarang jadi 3 hari sekali. Yang tadinya 3 hari sekali bisa jadi seminggu sekali," terang Suryo.
Kendati demikian, pihaknya sudah melakukan upaya lain terkait pemenuhan ketersedian air baku yaitu dengan peremajaan pipa guna mengantisipasi kebocoran, lalu proses dari Embung Aji Raden yang lahannya sudah dibebaskan. Dan untuk jangka panjangnya mengambil air dari IKN dan Sungai Mahakam. (lex)