KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Keinginan Eko Yuli Irawan untuk dilatih Lukman yang saat ini menjadi pelatih angkat besi Thailand, akan menemui titik terang. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan mengundang pelatih yang kini berada di Thailand itu dalam waktu dekat.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal KOI, Ferry Kono. Ia mengatakan akan memanggil Lukman guna mengomunikasikan terkait komitmennya menangani Eko. Jika Lukman bersedia, KOI akan membuat perjanjian tertulis dengan keduanya.
"Dalam pekan ini, KOI akan mengirim surat undangan kepada pelatih Lukman untuk membantu melatih Eko. Jika kemudian Eko menjalani latihan terpisah itu masalah teknis," kata Sekretaris Jenderal KOI, Ferry Kono, dalam rilisnya.
Menanggapi hal tersebut, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Jumat (9/4/2021), Lukman mengaku pada prinsipnya sangat siap jika negara membutuhkan atau ditugaskan negara melalui KOI. Apalagi ini demi kepentingan yang besar yakni merah putih dan akan menjalankan amanah yang terbaik pada Olimpiade Tokyo, 2021.
“Sejujurnya memang sejak Asian Games 2018 lalu punya kerinduan yang sangat kuat untuk bisa kembali membela Indonesia. Namun sangat terkesan kuat dihalangi pihak-pihak yang ada di Pelatnas,“ ujar pria yang sudah tiga tahun menjadi pelatih angkat besi Thailand kepada KaltimKita.com.
BERSAMA : Lifter Eko Yuli Irawan yang memang menjadi binaan dari Pelatih Lukman di berbagai even baik tingkat nasional maupun internasional.
Dia pun berharap hal ini bisa terealisasi. Demi kejayaan prestasi atlet angket besi Indonesia di even internasional mendatang. ”Termasuk mencetak generasi atlet muda di Kaltim dan Balikpapan,” harapnya.
Memang sebelumnya, Eko sempat bersoal dengan Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) lantaran keinginannya untuk dilatih oleh Lukman dibatalkan sepihak. Puncaknya, Eko memutuskan meninggalkan Pelatnas Kwini, Jakarta, dan memilih berlatih mandiri.
Keduanya lantas dimediasi KOI dalam kesempatan terpisah. KOI menyelesaikannya dengan mengizinkan Eko berlatih mandiri dan akan memenuhi harapan Eko bisa dipimpin Lukman.
"Yang patut disyukuri berdasarkan koordinasi kami dengan PABSI, dan Eko disimpulkan bahwa selama ini tidak ada yang dikeluarkan dari Pelatnas. Eko juga sudah sepakat berlatih kembali," dia mengungkapkan.
Hanya untuk terkait pembiayaan akomodasi Lukman, Ferry mengatakan, KOI akan bergerak mencari sponsor guna memenuhi kebutuhan permintaan Eko menuju Olimpiade Tokyo yang berlangsung 23 Juli-8 Agustus 2021.
Sebab, Eko harus segera fokus berlatih mengingat ia sudah dalam posisi aman turun di kelas 61 kg putra di multiajang olahraga terbesar empat tahunan tersebut.
Menukil International Weightlifting Federation (IWF), Eko menempati peringkat dua klasemen road to Tokyo dengan 4.162, 7503 poin dengan total angkatan terbaik 317 kg.
"Jadi keberadaan pelatih Lukman ini (nantinya) adalah pelatih NOC Indonesia, bukan PB PABSI," ujarnya.
Sementara itu, Eko mengucapkan terima kasih kepada KOI yang telah membantunya. Ia juga mengapresiasi langkah KOI yang mau mendatangkan Lukman untuk memenuhi kebutuhan persiapannya menuju Olimpiade.
"Sebenarnya bagi saya diberi garansi bisa tetap tampil di Olimpiade sudah cukup, tetapi langkah KOI yang mau mengakomodir kedatangan Pak Lukman untuk menjadi pelatih sungguh sangat saya apresiasi," kata Eko.
Lifter berusia 31 tahun ini kini sudah memulai latihan mandiri di Empire Fit Club, GBK, Jakarta dengan program yang diberikan Lukman dari Thailand.
"Bagi saya yang terpenting saat ini adalah fokus persiapan Olimpiade. Saya sudah diakomodir KOI, saya juga tidak mau mengecewakan mereka dan Merah Putih. Terlebih medali emas adalah target saya pribadi dan Olimpiade Tokyo merupakan kesempatan terakhir saya mengingat usia saya yang tidak lagi muda," ujar Eko.
Lukman ialah pelatih yang mengantarkan Eko merebut medali perunggu di Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London.
Saat ini, Lukman menjadi pelatih angkat besi Thailand. Tapi, lifter Negeri Gajah Putih dipastikan tak akan tampil di Olimpiade karena Federasi Angkat Besi Amatir Thailand (TAWA) sedang menjalani sanksi larangan bertanding hingga 7 Maret 2022. (and)