Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Dikarenakan terjadinya kerusakan jalan di bundaran Karang Anyar, Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan Tengah, akibat dampak dari proyek RDMP Pertamina, tim anggota Komisi III DPRD kota Balikpapan kembali melaksanakan Sidak, pada Senin (26/12/2022) pagi.
Saat sidak, Sekretaris Komisi III DPRD Balikpapan, H. Kamaruddin Ibrahim mengaku kecewa terhadap pihak Pertamina dan Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan yang tidak mengindahkan undangan dan tidak kunjung hadir.
Pun begitu, H. Acco sapaan karibnya pun menyoroti keadaan bundaran karang anyar yang dirubah bentuk namun tidak dituntaskan pekerjaannya oleh pihak Pertamina.
"Jadi itu mutlak 100 persen tanggung jawab Pertamina, sampai selesai bukan dibiarkan begitu saja," ujar H. Acco dengan nada kesal kepada media.
Apalagi, kata dia, jalanan yang mengililingi bundara tersebut juga ikut terdampak rusak, sehingga membahayakan keselamatan pengendara khususnya kendaraan bermotor.
"Sering beberapa kali saya liat motor itu langsung ambil jalur kanan tidak memutari bundaran, karena jalanan di putaran bundaran itu rusak, jadi ini berbahaya. Apalagi kalau hujan, genangan air di bundaran itu makin membahayakan pengendara," kata H. Acco.
"Ini jalan juga juga harus Pertamina selesaikan, tinggal nanti pihak Pemerintah Kota yang melakuka pemeliharaan," tambahnya.
Menurutnya, pihak RDMP dan Pertamina tidak perduli dengan lingkungan sekitarnya, dan beralasan akan menyelesaikan dampak kerusakan pasca selesainya pekerjaan proyek.
"Yang saya ketahui proyek itu lima tahun, jadi kami tidak mau menunggu selama itu untuk perbaikan," cetusnya.
"Pertamina jangan hanya berbicara keselamatan di dalam, tapi terjadi pembiaran di luar. Dan saya sangat kecewa dengan proyek RDMP dan Pertamina," pungkasnya.
Ditambahkannya, ia pun sangat menyayangkan beberapa kendaraan besar yang masih terlihat parkir di pinggiran jalan karang anyar, sedangkan pihak Dishub Balikpapan yang diharapkan untuk kembali menertibkan juga tidak tampak hingga sidak selesai. (lex)


