Kaltimkita.com, KUTAI KARTANEGARA - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kutai Kartanegara (Kukar) berupaya untuk memperkuat literasi sejarah.
Beberapa waktu lalu, diadakan Forum Grup Discussion (FGD) yang mengajak masyarakat Kukar mengenal lebih dekat sejarah batu yupa sebagai peninggalan leluhur.
Kepala Diarpus Kukar, Aji Lina Rodiah mengatakan FGD ini dilakukan sebagai persiapan pemaparan Yupa sebagai Warisan Dokumenter Dunia pada kegiatan Sosialisasi Memori Kolektif Bangsa (MKB) dengan tajuk "Warisan Dokumenter Kembalinya Marwah Awal Ibukota Negara di Bumi Kalimantan", yang diturunkan kepada Diarpus Kukar melalui diskusi literasi Meramu Informasi Potensi Prasasti Yupa Sebagai Dokumenter Dunia jilid pertama.
"Jadi kami memang mengadakan FGD ini nantinya akan diserahkan ke pusat, sekaligus menjadi edukasi di tengah masyarakat agar mengetahui silsilah kerajaan Kutai," terangnya.
Dilanjutkannya, FGD ini tidak berhenti sampai disitu, akan ada kelanjutan diskusi membahas lebih intens sejarah Kutai dan peninggalan budaya yang dapat dijadikan sebagai literasi publik.
"Agenda ini nantinya akan sampai ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) kelanjutan kedepannya akan memperbanyak khazanah batu yupa tersebut," katanya.
Sementara dalam FGD tersebut mengundang narasumber Muhammad Sarip (sejarawan publik), Chay Siswandi (penggiat literasi) dan H. Azmidi (pemerhati budaya).
Dalam poin diskusi yang disampaikan Yupa sebagai peninggalan sejarah pengenalan aksara Yupa, kemudian pengenalan silsilah kerabat Raja Mulawarman serta mengutip buku salasilah Kutai.
Chay Siswandi mengatakan melalui FGD ini bukan hanya sekadar forum diskusi, tetapi bagaimana Yupa ini dikenal dan eksis namanya di tengah regenerasi.
"Karena adik-adik ini yang akan meneruskan kisah ataupun sejarah di tempat kita,” tutupnya. (Adv/ian)