Tulis & Tekan Enter
images

Dr Indrayani memberikan materi kepada peserta dalam bimtek yang diadakan Dinas PPPAKB Kota Bontang.

Dinas PPPAKB Bontang Gelar Bimtek, Dr Indrayani Beri Motivasi untuk Kaum Perempuan

KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (PPPAKB) Kota Bontang, Minggu (7/7/2024). Di buka langsung oleh Kepala Dinas Eddy Forest.

Hadir sebagai salah satu pemateri yakni Dosen Universitas Balikpapan, Dr Indrayani. Ia menyampaikan materi terkait peran perempuan dalam pemberdayaan ekonomi.

Dalam sambutan, Eddy Forest berharap agar setelah kegiatan bimtek ini, peserta yang secara keseluruhan adalah perempuan dapat menjadi lebih aktif dalam kegiatan sosial, politik dan terkhusus dalam kegiatan ekonomi.

“Saya harap peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh pada kegiatan bimtek ini dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi notabenenya peserta sebagian besar bertempat tinggal di daerah Bontang Kuala. Tentu saja, peluang ekonomi dibidang perikanan sangat menjanjikan,” ucap Eddy Forest dalam sambutannya.

Sejalan dengan materi bimtek, Dr. Indrayani yang keseharian sebagai Dosen Kewirausahaan Uniba ini memaparkan materi yang diawali dengan melakukan brainstorming kepada peserta.

Dijelaskan, saat melakukan brainstorming kepada peserta, hampir sebagian besar sudah memahami apa yang dimaksud dengan pemberdayaan perempuan dalam ekonomi. Namun, karena pada dasarnya rata-rata peserta dari ibu rumah tangga, maka partisipasi dalam kegiatan ekonomi masih sangat minim. “Indikatornya adalah belum banyak dari peserta yang memiliki usaha,” ujar Dr Indrayani memberikan tanggapan ke peserta.

Ia menjelaskan jik seorang friedman di Tahun 1992 telah membagi pemberdayaan dalam 4 kategori yaitu pemberdayaan politik, pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan sosial dan pemberdayaan psikologis.

Nah, peran perempuan dalam pemberdayaan politik masih sangat minim, padahal diketahui bersama bahwa konstitusi telah mengatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum. Peraturan ini Mempertegas Dukungan Keterwakilan 30% Perempuan dalam politik.

“Sehingga, selain memikirkan tentang kesejahteraan, perempuan wajib memberikan dukungan kepada sesamanya, dengan catatan sesuai kualifikasi objektif yang dapaf memfasilitasi kaum perempuan. Istilah awalnya Woman Support Woman,” tegas Dr Indrayani.

Salah satu penerima penghargaan inspiring woman di Kabupaten Penajam Paser Utara ini menjelaskan, dalam kehidupan ini pola pikir akan menentukan nasib. "We are human, sehingga apapun yang kita lakukan tidaklah harus sempurna. Namun, sebaiknya para peserta mulai mempersiapkan diri merintis usaha, bagi usaha berjalan sebaiknya di upgrade untuk naik kelas dengan packaging menarik serta pemasaran digital. Hal terpenting lainnya adalah usaha sekecil apapun, harus memiliki pencatatan keuangan. Sehingga manajemen usaha dapat di implementasikan dengan baik,” jelasnya.

Di akhir sesi materinya, ia menyarankan beberapa poin penting kepada Ikatan Wanita Asli Bontang. Pertama, sebaiknya dibentuk koperasi untuk mengakomodir kegiatan usaha yang dijalankan oleh anggota IWAB. Kedua, untuk memulai usaha/ide bisnis,maka lakukan dari langkah kecil. Sehingga, apapun hasilnya dapat di evaluasi dan mendapat solusi. Ketiga, bagi peserta yang masih belum memiliki pilihan, bisa memahami 17 subsektor ekonomi kreatif sebagai pilihan kegiatan ekonomi yang dapat dijalankan. Apalagi, di Indonesia terdapat tiga jenis ekonomi kreatif yang paling unggulan yakni kuliner, fashion dan kriya.

“Keempat, terdapat beberapa pilihan usaha yang wajib emak-emak tahu sehingga tetap dapat menjalankan usaha, tanpa mengenyampingkan kewajiban sebagai istri mapun ibu yaitu membuka jasa catering rumahan, membuka warung sembako, jualan pulsa, laundry dan menjual aneka snack serta jenis usaha lainnya,” tutup Dr.Indrayani. (and)


TAG

Tinggalkan Komentar