Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan berencana untuk mengevaluasi dan memperbaiki penggunaan alat bantu penyeberangan atau (pelican crossing) yang telah dipasang di beberapa titik strategis di kota.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengatasi berbagai kendala yang muncul terkait efektivitas perangkat tersebut dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas, terutama bagi pejalan kaki.
Kepala Dishub Balikpapan, Adward Skenda Putra mengungkapkan, bahwa sistem pelican crossing dengan tombol otomatis dan sensor yang diterapkan sejak 2024 di empat lokasi strategis yakni di depan Balai Kota, depan Mako Polresta, depan Gedung Parkir Klandasan, dan Balikpapan Permai terus menghadapi beberapa masalah teknis dan perilaku masyarakat.
“Salah satu masalah utama adalah adanya warga yang menekan tombol penyeberangan dan kemudian meninggalkan tempat, menyebabkan lampu lalu lintas menyala merah tanpa ada yang menyeberang,” ucap Kepala Dishub Balikpapan, Kamis (9/1/2025).
Masalah lainnya, kata dia, adalah sensor otomatis yang terkadang mendeteksi gerakan yang tidak relevan, seperti angin kencang yang menyebabkan sistem aktif tanpa adanya orang yang menekan tombol.
Meskipun sensor ini dimaksudkan untuk membantu mereka yang lupa menekan tombol, namun seringkali deteksinya tidak akurat.
“Oleh karena itu, kami akan melakukan evaluasi menyeluruh. Kami harus memastikan apakah penggunaan sensor otomatis ini lebih efektif, ataukah menggantinya dengan sistem tombol manual yang lebih terkontrol,” jelasnya.
Selain itu, Dishub juga mencatat pentingnya peningkatan kesadaran pengendara dalam mematuhi lampu lalu lintas, terutama ketika pejalan kaki sedang menyeberang.
Dirinya mengungkapkan kekhawatiran mengenai pengendara yang masih melanggar lampu merah meski ada pejalan kaki yang menggunakan fasilitas pelican crossing. Hal ini, menurutnya, sangat membahayakan keselamatan warga yang menyeberang.
“Ke depan, Dishub juga merencanakan untuk menambah jumlah pelican crossing di area lain, khususnya di sekitar Zona Selamat Sekolah,” imbuhnya.
Lanjutnya, penambahan ini baru bisa dilaksanakan pada anggaran murni tahun 2025, mengingat keterbatasan anggaran yang ada saat ini.
Untuk meningkatkan pengawasan, Dishub Balikpapan juga berencana menambah jumlah kamera pemantau (CCTV) dan memasang lampu peringatan di lokasi-lokasi yang sudah terpasang pelican crossing.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi potensi kecelakaan dan meningkatkan keselamatan lalu lintas di kota tersebut.
“Evaluasi ini sangat penting agar teknologi yang kami terapkan dapat berfungsi dengan optimal dan mengurangi risiko kecelakaan, serta meningkatkan kenyamanan dan keselamatan masyarakat Balikpapan,” tuturnya. (rie)