Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Banyaknya literature dalam meningkatkan minat baca masyarakat kini sudah beragam bentuknya mulai dari buku cetak, sampai kearah digital seperti media sosial, Elektronik Book ,dan media elektronik. Menanggapi kondisi yang terjadi di kehidupan serba canggih saat ini. Kepala bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (P3KM) Taufik mengatakan Dinas Perpustakaan Daerah tidak khawatir dengan kehadiran platform digital seperti media sosial instagram, tiktok dan youtube yang kini marak dipergunakan anak muda untuk bebas berekspresi dan mendapatkan ilmu pengetahuan membuat DPK Kaltim mengarah ke transformasi digital
“kami sih tidak pernah kuatir yah teknologi informasi yang kian berkembang ini ,karena prinsipnya gini justru dengan kehadiran internet itu kita punya sarana untuk saling bekerjasama untuk meningkatkan minat baca itu sendiri, karena kebutuhan minat baca ini dari tahun ke tahun mengalami pergeseran dan dinamika, berdasarkan survey yang dilakukan perpustakaan nasional tahun lalu menunjukan minat baca masyarakat di Kaltim masuk kategori tinggi sekitar 62,21 persen”, Ujar Taufik usai menjadi narasumber di program pojok literasi Balikpapan TV belum lama ini.
Taufik mengatakan tingginya survey minat baca masyarakat di kaltim itu diukur melalui beberapa indikator seperti jumlah buku yang dibaca per tiga bulan, durasi waktu yang digunakan untuk membaca dan penggunaan internet yang menjadi indikator minat baca masyarakat.
“Jadi gak usah kuatir kehadiran internet dan platform digital karena pemahaman tentang minat baca itu sudah mengalami pergeseran, kalo selama ini minat baca diartikan membaca buku sekarang menonton video youtube yang menambah wawasan kita itu juga dikategorikan minat baca, artinya membaca buku bukan parameter satu-satunya untuk mengukur minat baca seseorang, tapi menonton video informasi positif tentunya itu juga masuk indikator minat baca masyarakat, karena kedua komponen ini saling mendukung”, Pungkas Taufik (HS/ADV/20)
.jpg)
.jpg)
