Tulis & Tekan Enter
images

Ketua Komisi II, Fauzi Adi Firmansyah

Dugaan Oplosan BBM Pertamina, Komisi II Dorong Investigasi Independen dan Data Teknis Tangki Pendam

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Dugaan menurunnya kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina kembali mencuat setelah muncul laporan sejumlah kendaraan mogok dan brebet usai pengisian bahan bakar. 

Ya, menanggapi hal ini, Komisi II DPRD Kota Balikpapan mengambil langkah serius dengan mendorong investigasi independen dan data teknis mengenai tangki pendam di sejumlah SPBU kota Balikpapan yang telah beroperasi selama puluhan tahun.

Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah mengungkapkan, bahwa permasalahan ini bermula dari laporan sejumlah bengkel, termasuk Auto 2000, mengenai kendaraan yang mengalami gangguan usai pengisian BBM di sejumlah SPBU di Balikpapan.

Menurut informasi, lanjutnya, keluhan mulai mencuat sejak 24 Maret lalu. Pihak Auto 2000 langsung melaporkan hal ini kepada Pertamina Patra Niaga, yang kemudian merespons dengan melakukan investigasi awal.

"Dari hasil investigasi Patra Niaga, memang ditemukan beberapa sampel BBM yang tampak keruh. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, pengisian dilakukan di SPBU yang saat diperiksa ternyata hasilnya masih sesuai standar," jelas Adi sapaan karibnya seusai pertemuan dengan pihak Pertamina Patra Niaga, Rabu (9/4/2025).

Kemudian, kata Adi, pihak Patra Niaga menyatakan bahwa distribusi BBM dari kilang hingga ke SPBU berada dalam kondisi baik dan sesuai dengan prosedur. Namun, pihaknya menilai perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut, terutama terhadap potensi kerusakan pada sistem distribusi lainnya, seperti kebocoran pada tangki pendam SPBU atau mobil tangki pengangkut BBM.

Sayangnya, dalam pertemuan tersebut tim teknis dari Pertamina tidak hadir, sehingga belum ada penjelasan rinci mengenai hal tersebut.

"Nah itu tadi mereka (Pertamin Patra Niaga, red) tidak bisa menjawab, karena tadi tim teknisnya tidak hadir," ungkap politisi Golkar itu.

Kendati demikian, Komisi II pun meminta Patra Niaga untuk segera menyerahkan hasil audit atau laporan investigasi lengkap, termasuk data teknis mengenai tangki pendam di SPBU yang telah beroperasi puluhan tahun.

"Kami minta data lengkapnya diserahkan paling lambat hari Senin. Setelah itu, kami akan melanjutkan investigasi dengan melibatkan pihak ketiga yang independen," tegas Adi.

Investigasi lanjutan ini akan melibatkan sejumlah pihak, mulai dari Dinas Perekonomian, laboratorium independen di luar Pertamina, serta para teknisi ahli. Tujuannya adalah untuk memperoleh pembanding dari hasil uji laboratorium yang selama ini hanya berasal dari pihak Pertamina.

"Kalau hanya hasil lab dari Pertamina yang menyatakan BBM aman, kita tetap butuh pembanding. Maka kami usulkan laboratorium dari luar untuk memastikan objektivitas," lanjutnya.

Selain itu, DPRD juga akan mengawal proses investigasi langsung di lapangan, termasuk mendatangi bengkel-bengkel besar seperti Auto 2000 yang sebelumnya melaporkan keluhan, guna mengumpulkan data yang valid dan menyeluruh.

"Kami ingin mencari tahu sebenarnya masalahnya di mana, apakah karena oplosan, adanya air dalam BBM, atau kebocoran dari tangki pendam maupun mobil tangki. Kita harus selidiki sampai tuntas," tutupnya. (lex)



Tinggalkan Komentar