Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Keberadaan manusia gerobak yang kerap terlihat di jalanan Kota Balikpapan kembali menjadi perhatian serius Dinas Sosial (Dinsos).
Ya, Kepala Dinsos Balikpapan, Edy Gunawan, menegaskan bahwa fenomena ini masih terjadi, meskipun jumlahnya berkurang dibandingkan beberapa tahun lalu.
"Beberapa tahun lalu, saya sendiri sering melihat mereka dan kadang saya juga berikan bantuan. Namun, sekarang kondisinya mulai berkurang, meski masih ada yang berkeliaran di jalanan," ujar Edy saat ditemui media di gedung Parkir Klandasan, Senin (24/3/2025).
Edy mengingatkan bahwa kebiasaan memberi uang kepada manusia gerobak justru bisa berdampak negatif.
"Dulu setiap Jumat Berkah, saya juga sering memberi mereka uang. Tapi lama-lama mereka jadi terbiasa meminta-minta dan enggan bekerja. Kalau terus begini, kapan mereka bisa maju secara ekonomi," katanya.
Ia pun meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Satpol PP, untuk lebih aktif dalam menangani persoalan ini. Jika ada manusia gerobak yang benar-benar mengalami kesulitan hidup, maka harus diarahkan ke Dinas Sosial agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, Edy mengajak masyarakat untuk lebih peka dan melaporkan jika menemukan hal-hal mencurigakan terkait keberadaan manusia gerobak.
"Fenomena ini selalu muncul saat Ramadan. Sayangnya, keberadaan mereka bisa memberi kesan negatif bagi wajah kota. Bisa saja mereka bukan benar-benar orang yang kesulitan, melainkan bagian dari kelompok yang sengaja memanfaatkan situasi, bahkan dikoordinir oleh pihak tertentu," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pemerintah akan terus melakukan pemantauan dan tindakan agar fenomena ini tidak menjadi tradisi tahunan yang berulang.
"Kota Balikpapan tidak boleh dipenuhi oleh fenomena seperti ini, terutama di bulan suci Ramadan. Jangan sampai kondisi ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu demi keuntungan pribadi," pungkasnya. (lex)