Kaltimkita.com, SAMARINDA– Olahraga tidak hanya berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga mencerminkan keberagaman budaya dan sejarah di suatu daerah. Dalam konteks ini, olahraga tradisional memiliki peran penting sebagai bagian dari warisan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Seksi Olahraga Rekreasi Tradisional dan Layanan Khusus, Thomas Alva Edison, menilai ajang festival olahraga tradisional bukan sekadar formalitas. Menurutnya, dalam festival ini terdapat permainan-permainan yang menggambarkan kegiatan masyarakat Indonesia.
"Pada kegiatan tradisional ini, kita berusaha membuat masyarakat mengenal kembali. Bahwa Indonesia ini punya permainan dan permainan itu sifatnya kedaerahan," jelas Thomas (31/10/2024).
Ia menambahkan bahwa festival ini adalah kesempatan untuk mengangkat kembali permainan-permainan tradisional yang mungkin sudah dilupakan oleh generasi muda. Berbagai jenis permainan tradisional yang ditampilkan, dari yang sederhana hingga yang memerlukan keterampilan khusus, memiliki kisah dan makna tersendiri. Keberagaman ini menjadi cerminan dari keanekaragaman budaya yang ada di daerah, sekaligus tetap menjaga unsur dasar dari olahraga itu sendiri.
"Pada kegiatan festival tradisional ini, peserta wajib membawah jenis olahraga yang dimodifikasi dengan memperbanyak unsur geraknya," imbuhnya.
Hal ini bertujuan untuk menambah daya tarik serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga tradisional.
Dengan adanya Festival Olahraga Tradisional, Dispora Kaltim berharap dapat mempromosikan budaya khas daerah kepada seluruh masyarakat Indonesia. Melalui festival ini, diharapkan budaya daerah bisa lebih dikenal dan dinikmati oleh banyak orang, serta tetap terjaga kelestariannya. (dn)