Tulis & Tekan Enter
images

Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Nurhadi Ingatkan Kembali Makna 4 Pilar

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Anggota Provinsi Kalimantan Timur, H. Nurhadi Saputra, S.H., M.H. melaksanakan Sosialisasi wawasan kebangsaan (Sosbang) ke-1 terkait Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di Jalan Arrahman, RT 039, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Minggu (17/11/2024).

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada sore hari itu dihadiri antusias warga dari tiga kelompok generasi, baik kolonial, milenial maupun gen z. Pendakwah Ustad Aditya pun didatangkan untuk memberikan pemahaman keislaman berkaitan dengan makna empat pilar tersebut.

Nurhadi mengatakan, pentingnya memperluas Sosbang ke lingkungan masyarakat, agar nilai-nilai empat konsensus dapat kembali tumbuh menjadi kesatuan dan pendoman untuk diterapkan dalam kehidupan berwarganegara.

"Kegiatan ini penting digalakkan. Dan kami berharap nilai-nilai kebangsaan itu dapat tertularkan kepada masyarakat luas," kata Nurhadi seusai Sosbang.

Menurutnya, pemahaman tentang wawasan kebangsaan perlahan mulai terlupakan jika tidak terus ditanamkan tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. 

Sehingga dikhawatirkan penghuni Balikpapan yang sejak dulu adalah masyarakat majemuk cinta damai dan saling menghormati, kemudian menjadi goyah dan melupakan itu semua, dikarenakan hadirnya pendatang-pendatang yang menetap tapi tidak paham budaya kota Beriman.

"Banyak masyarakat Balikpapan yang masih merasa bahwa kota ini masih seperti 15 tahun yang lalu. Padahal dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka yang dirasakan sekarang ialah dampak kemacetan dan ketidaknyamanan. Jadi perlu diingatkan kembali keadaan saat ini," ujar Dewan dapil Kota Balikpapan itu.

Menurutnya, Balikpapan menganut budaya tertib, disiplin dan saling menghargai. Di mana saat berkendara, warga kota Beriman membudayakan tidak saling serobot dan menonaktifkan klakson ketika kondisi macet.

"Dulu kalau di traffic light, warga itu anteng saja ketika tanda lampu hijau. Tapi sekarang mulai terasa, banyak warga terkesan tidak sabaran dengan membunyikan klakson," ungkapnya.

"Itu adalah kebiasaan-kebiasaan pendatang yang dibawa ke sini. Jadi harus kita sampaikan ke masyarakat luas khususnya pendatang melalui kegiatan ini, agar paham dengan budaya tertib kita," sambungnya.

Pun begitu, dia berharap dunia pendidikan di kabinet yang baru ini kembali menghidupkan ajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) atau kegiatan penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) kepada anak-anak di sekolah. 

"Sehingga pendidikan itu dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," harap politisi PPP itu. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar