SAMARINDA, Kaltimkita.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI melalui Direktorat Event Daerah Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) menggelar seminar tentang ‘Strategi Mempromosikan Produk Lokal Melalui Platform Digital’, Senin (25/10) di Ballroom Hotel Mercure, Samarinda.
Acara ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM di Kaltim dalam melakukan marketing melalui platform digital seperti media sosial, aplikasi, maupun website. Digitalisasi promosi produk ekraf ini sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM agar mampu bersaing hingga kancah internasional.
Acara ini dihadiri Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf Dessy Ruhati, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni, dan Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Kaltim Fanti Wahyu Nur Vita.
Hetifah menerangkan, acara ini dalam rangka meningkatkan semangat pelaku ekonomi kreatif agar mampu bangkit selama pandemi Covid – 19.
“Pandemi berdampak cukup keras untuk ekonomi lokal. Ketemu gini, bukan ilmunya aja sih, tapi spirit kolaborasinya,” terang Hetifah.
Meskipun Hetifah mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kaltim, namun memang diperlukan persiapan yang lebih matang kepada pelaku UMKM dalam mengimplementasi promosi melalui platform digital.
Ia mengakui dengan adanya dorongan motivasi dari seluruh pihak, pelaku ekonomi kreatif mampu siap dalam meningkatkan kualitas promosi mereka. Ia berharap agar di tahun 2022, semakin banyak kegiatan maupun aktivitas yang membuat wisatawan tertarik berkunjung ke Kaltim dan membeli produk ekonomi kreatifnya.
“Semoga lah di 2022 kita bisa melakukan hal bersama untuk memasarkan Kaltim. Dalam arti luas ya, tidak hanya berbentuk barang, tapi juga event – event yang kita lakukan agar ekonominya bangkit,” harap politisi Partai Golkar tersebut.
Ketua ASEPHI Kaltim, Fanti, juga mengakui bahwa produk ekonomi kreatif di Kaltim banyak keunggulan dibandingkan produk dari luar daerah. Namun, memang banyak yang belum terekspos secara maksimal.
“Produk ekraf Kaltim, potensinya luar biasa. Yang sudah ekspor juga banyak, tapi yang belum terekspos juga banyak. Dipotensi banyak banget dan nggak bisa dipandang sebelah mata. Produk yang ada lebih banyak item bentuk jenis dari luar Kaltim. Tapi orang masih banyak yang nggak tau,” kata Fanti.
Fanti menyatakan adanya acara ini sangat membantu para pelaku ekonomi kreatif di Kaltim agar lebih mandiri dan produknya mampu berorientasi ekspor. Hal ini juga karena acara ini diisii dengan adanya sesi talk show dengan narasumber profesional dan diskusi bersama peserta. (*/bin)