Tulis & Tekan Enter
images

BANYAK PEMINAT: Para pecinta ikan hias Channa Maru di Kabupaten Paser saat menggelar kontes di Kecamatan Tanah Grogot, Minggu (16/1/2022).

Ikan Channa Mulai Banyak Penggemar di Paser, Dari Hobi, Bisa Hasilkan Cuan Tinggi 

KaltimKita.com, TANA PASER - Ikan Channa Maru kini mulai hype pamornya mengalahkan Ikan Cupang untuk kategori ikan hias. Ikan jenis gabus yang terkenal dari Sungai Barito di Kalimantan Barat ini makin banyak pecintanya di Paser. Sudah empat kali, Komunitas Channa Maru Paser (KCMP) menggelar kontes dalam setahun ini.

Terakhir kemarin, ada 40 tank atau akuarium disediakan untuk 38 peserta kontes di Kelurahan Tanah Grogot, tepatnya di Gang Siswa Jalan Kapten Tendean. Ketertarikan memelihara Channa, tidak hanya karena lebih mudah mengurusnya ketimbang ikan hias lainnya jenis Cupang atau Louhan. Namun juga karena harganya yang mulai merangkak tinggi. Di Paser sendiri, sudah ada yang menjual sekitar Rp 7,5 juta untuk satu ekor ikan, pembelinya pun langsung dari Bandung. Keuntungan dari hasil ternak ikan ini juga bisa 200 persen, jika sudah bertelur dan anaknya memiliki corak bagus.

Ketua KCMP Jamaludin  mengatakan dulunya ikan masih digemari warga dari Pulau Jawa. Padahal habitatnya mayoritas di Kalimantan Barat dan ada juga di Riau.  Namun belakangan tahun terakhir, di Kalimantan juga sudah mulai banyak. Sampai akhirnya di Paser.

"Ini mulai rame teman-teman komunitas di Balikpapan dan kota lainnya di Kaltim yang ingin datang ke Paser ikut kontes," kata Jamaludin, Minggu (16/1/2022).

Sampai kini jumlah keanggotaan KCMP sudah mencapai 100 orang lebih. Anggota KCMP Ahmad Zaky mengungkapkan Ikan Channa lebih kuat bertahan hidupnya ketimbang ikan hias kontes lainnya. Seminggu lebih ditinggal di rumah pun tanpa diberi makan masih bisa bertahan. Perawatan akuarium juga tidak seperti ikan hias lainnya yang harus ada filter dan rutin dibilas. Dia bercerita dulunya ikan ini di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan, lebih banyak jadi ikan yang dikonsumsi.

"Namun sekarang karena sudah banyak yang tahu ini bagus jadi ikan hias, akhirnya banyak yang khusus memelihara untuk dijual sekaligus hobi," tutur Zaky.

Salah satu juri kontes, Ujang Maulana mengatakan penilaian Ikan Channa saat kontes atau pun harga jualnya, biasanya berdasarkan responsifnya, warna, bunga atau bar ditubuhnya, anatomi, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Besar kecil bukan patokan, namun lebih ke keindahan dan responnya saat diajak interaksi yang dinilai.

"Awalnya sangat sulit mencari orang yang suka jenis ikan ini, Alhamdulillah sekarang terus bertambah keanggotaan kami dan banyak juga yang di luar keanggotaan mulai hobi pelihara ini," kata Ujang.

Bahkan komunitasnya kini sudah tingkat nasional, dan rutin menggelar kontes tiap regional.

Dalam kontes kemarin, ada enam kelas yang dilombakan. Mulai dari Blue Fulchra, Progres Yellow, Progres Red, Juvenil Yellow, Juvenil Red, dan Junior Red Yellow.


TAG

Tinggalkan Komentar