Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Balikpapan akan memiliki jalan tol berkonsep flyover dari Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Hendro Satrio Kamaluddin, Minggu (19/1/2025).
"Jalan tol itu menggunakan konsep flyover (jalan layang) untuk seksi 1A dan 1B. Jalur ini sebagian besar dirancang melayang sepanjang lima kilometer, yang memungkinkan kendaraan melaju di atas jalan kota," ungkap Hendro.
Dijelaskannya, jika jalan layang itu rampung, maka gerbang tol bermuara di persimpangan Jalan Syarifuddin Yoes yang tersambung ke Tol Balikpapan Samarinda (Balsam).
Lalu untuk jalur ke IKN, dari Tol Balsam kemudian menuju tol seksi 3A atau segmen Karang Joang - Kaltim Kariangau Terminal (KKT). Dan seterusnya dari seksi 3A, tol itu menghubungkan dengan Jembatan pulau Balang.
"Tol layang ini memiliki dua jalur dengan tiga lajur. Untuk lebar setiap lajurnya berukuran 3,75 meter dengan total lebar jalur (right of way/ROW) 12 meter," terangnya.
Saat ini, BBPJN tengah mengejar pembangunan Tol seksi 3A untuk tahap ke dua, yang nantinya akan dibangun jembatan Sungai Wain dan diharapkan tuntas pada 2026 mendatang.
Mengingat struktur tanah di Kota Balikpapan didominasi lempung dan mudah longsor, lanjut Hendro, maka pembangunan flyover menggunakan fondasi tumpukan bor (bore pile), yaitu jenis pondasi dalam yang umum digunakan pada bangunan vertikal dengan lapisan lantai yang jumlahnya cukup banyak.
Menurutnya, fondasi tersebut banyak digunakan dalam konstruksi bangunan, terutama pada tanah yang lunak seperti lahan di Kota Balikpapan.
"Metode ini melibatkan pembuatan lubang bor vertikal di dalam tanah, kemudian diisi dengan beton bertulang," jelasnya.
Kemudian untuk penerapannya, tiang pancang dengan diameter 80 centimeter hingga 1,2 meter akan di tanam hingga ke dalaman 25 meter.
"Ini untuk memberikan stabilitas tinggi untuk menahan struktur jalan layang," tuturnya.
Hendro menambahkan, bahwa tahapan pembangunan sudah mulai masuk pelelangan pada awal Februari ke depan. Pelelangan tol layang ini diperkirakan memakan waktu hingga tiga bulan lamanya.
Adapun jalan tol layang pertama di kota Beriman itu, ditargetkan rampung pada 2027 mendatang, dengan skema proyek tahun jamak (multi years).
"Untuk anggaran proyek estimasi mencapai Rp 1,9 triliun yang sepenuhnya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)," tuntasnya. (lex)