Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Sebelumnya melalui operasi gabungan, Ditresnarkoba Polda Kaltim dan Polresta Balikpapan berhasil mengungkap jaringan peredaran narkoba di Gunung Bugis, Balikpapan Barat (Balbar), Senin (11/11/2024).
Operasi ini mengamankan sekitar 30 orang untuk melakukan tes urine. Hasilnya 24 orang terdeteksi positif menggunakan narkoba, sementara 6 orang dibebaskan setelah hasil tes mereka negatif.
Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto menegaskan, bahwa upaya pemberantasan ini akan terus berlanjut, mengingat tingginya tingkat peredaran narkoba di wilayah itu.
"Sejak tahun 2023, kami telah menganalisis bahwa daerah Balikpapan Barat adalah wilayah dengan peredaran narkoba paling banyak di Kota Balikpapan," ucap Anton kepada media, Kamis (14/11/2024).
Hasil analisis kepolisian menunjukkan bahwa wilayah Balikpapan Barat, khususnya Gunung Bugis, telah menjadi titik utama peredaran narkoba, yang mana hal ini menunjukkan bahwa upaya penanggulangan di daerah ini memerlukan perhatian khusus.
Selain itu, wilayah timur Balikpapan juga tidak luput dari perhatian, karena jalur ini kerap menjadi lintasan narkoba menuju Kutai Kartanegara dan Samarinda.
"Jalur-jalur ini biasanya menjadi lintasan peredaran narkoba yang tetap kami antisipasi," tambahnya.
Selain mengamankan orang yang terindikasi narkoba, jajaran kepolisian juga berhasil menemukan barang bukti berupa satu paket sabu, alat isap, dan plastik yang diduga untuk menyimpan narkoba.
Bahkan dua orang yang membawa senjata tajam juga diamankan. Operasi ini diharapkan bisa mengungkap jaringan yang lebih besar.
Menghadapi permasalahan yang semakin kompleks ini, Anton mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pemberantasan narkoba.
"Mari bersama-sama memberantas narkoba agar kami bisa menyelamatkan generasi bangsa menuju tujuan yang mulia, yaitu Indonesia Emas," terangnya.
Ke depan, upaya kepolisian di Balikpapan ini diharapkan dapat lebih efektif dalam memutus jaringan narkoba yang terus berkembang di beberapa wilayah.
"Pemberantasan narkoba tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat, tetapi juga harus melibatkan peran serta masyarakat yang lebih aktif dalam mengawasi dan melaporkan aktivitas mencurigakan," ungkapnya. (rie)