Tulis & Tekan Enter
images

SAYONARA : Lanjutkan tonggak prestasi majukan potensi wisata Kutim kenangan mantan bupati Ismunandar, mantan ketua DPRD Kutim Encek Firgasih dan pemerhati aset wisata Kutim di bawah naungan adat besar Kutim Abdal Nanang

Kenangan Perjalanan Mantan Bupati Kutim Ismunandar dan Mantan Ketua DPRD Kutim Encek Firgasih

KaltimKita.com, SANGATTA - Berikut album kenangan beberapa destinasi wisata di Kutim yang kerap dikunjungi mantan Bupati Kutim Ir H Ismunandar, MT, mantan Ketua DPRD Kutim Encek Ur Firgasih SH, M.Ap saat masih menjabat, turut menyuarakan sebagai wujud promosi yang harusnya disuport sebagaimana mestinya oleh dinas terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata Kutim yang tidak hanya sebatas mengedepankan satu sektor aset saja seperti hasil kerajinan misalnya, akan tetapi tak kalah penting “prioritas” diperjuangkan dalam mendongkrak PAD Kutim melalui wisatanya.

 Masih terekam jelas dari server CPU jurnalis yang pernah bersumbangsih akan karya penulisan baik pada website humas & protokol Pemkab Kutim, Diskominfo Perstik Kutim saat dalam mempromosikan wisata pesisir Tanjung Mangkalihat, Teluk Perancis, gowa karst “tapak tangan manusia purba” yang dilangsungkan di pelataran hotel Mesra Sangkulirang kala itu pendobrak pembangunan di Bontang, Pembina Softbal Bontang, mantan kadis PU Bontang serta mantan Bupati Kutim Ismunandar sempat mencurahkan rasa keprihatinan dan kekecewaan kepada salah satu kadis pariwisata di era Ismu-KB yang dianggap belum maksimal mencurahkan perhatiannya memajukan sektor wisata kala itu.

 

SALAM PERPISAHAN TANAH KELAHIRANKU KUTIM : Sebelum menghadapi proses hukum mantan bupati Kutim Ismunandar  tetap curahkan perhatian ke wisata Sapaan Indah. Amanatkan kemilaukan aset wisata Kutim kepada next generation tongkat kepemimpinan Kutim priode selanjutnya

Terlebih pada event tersebut mantan orang nomor satu Kutim ini, saat menyampaikan sambutannya seperti tidak dipandang, didengar kala itu “sampai-sampai”, setengah menahan malu menghaturkan permohonan maaf kepada pejabat pariwisata Pemprov Kaltim. Begini kiranya pembuka sambutan Ismu (sapaan singkatnya). “Pertama-tama saya ucapkan serta penghormatan setinggi-tingginya kepada perwakilan Pariwisata Pemprov Kaltim. Namun sebelumnya mewakili pemkab kutim termasuk kadis parwisata berhalangan hadir informasinya sih ada studi banding. Yah kita doakan saja membawa hasil serta prestasi sekaligus ikon yang dibanggakan bagi kabupaten Kutim, rumah kami bernaung, tanah luhur nenek moyang,” ucap Ismu mengenang kembali.

Lestarikan situs wisata sejarah jembatan gantung Desa Tepian Langsat Bengalon warisan luhur bagi anak, cucu kita

“Yah walau tanpa dihadiri kadis pariwisata kutim saat itu, saya bersama pemerhati cagar budaya dan wisata kutim “Dewan Adat Kutai Timur” di bawah komando kepala adat besar kutim H Sayyid Abdal Nanang Al – Hasani, bersama pecinta (pemerhati) wisata, pekerja seni yang dikenal dengan parodi bupati facebook tetap jalan pak kadis pariwisata pemprov Kaltim,” ulas Ismu.

 Keproaktifan Ismu bersama mantan ketua DPRD Kutim Encek Firgasih yang turun langsung ke sarana-sarana wisata diakui Reff Lubis. Masuknya gowa karst pada Ajang Pesona Indonesia (API) yang penyerahan plakat penghargaannya sempat terpublikasikan Metro TV.

 Bahkan pada masa pilkada Kutim 2020 tak semua masyarakat di 18 kecamatan “bernada sumbang” terkait kiprah serta sumbangsih positif dari kedua figur kepemimpinan yang terbilang bermasyarakat yaitu mantan kepala daerah Kutim Ismu dan mantan ketua legislatif kutim Encek Firgasih, tak sedikit masyarakat tetap berempati dan terus mendoakan Ismu-Encek Firgasih.

 Diharapkan Kutim kian berbenah ke arah perubahan perwajahan melalui aset wisatanya segudang harapan Ismu-Encek Firgasih bersama memajukan odah etam Kutim

 Seperti yang diungkapkan oleh Imron salah satu perwakilan tokoh warga sandaran “Pak Ismu bersama ibu Encek Firgasih tak pernah lelah mengunjungi warga pesisir Mangkalihat yang indah akan kejernihan air pantainya.

Bahkan perhatian Enceķ Firgasih banyak mensuport ekonomi para  nelayannya seperti penyaluran 3 unit mesin perahu nelayan lengkap dengan 3 set bodi perahu-perahunya. “Walau kedua pemimpin kami yang sampai saat ini masih kami banggakan dan idolakan tanda kutip bukan mengidolakan kesalahannya akan tetapi banyak juga karya nyatanya. Setidaknya pembangunan di tengah kondisi defisit “tertatih-tatih” bekerja sendiri serta beban amanat yang terasa berat namun ada juga yang tertuntaskan,” ungkap salah satu kader loyalis majelis tak’lim Al Maratus Sholehah Kutai Timur Encek Firgasih yang namanya enggan disebutkan.

 Saat bertandang ke Sandaran kala itu Ismu-Encek turut memajukan cabor sepakbola sekaligus melaunching satu sarana sekolah dasar, hal positif disuarakan oleh orang tua murid Syafar. “Kecamatan kami ini Sandaran paling terujung dan berbatasan dengan Palu, setahu saya baru dua bupati yang menginjakkan kaki di sini yaitu mantan bupati Kutim Awang Fahroek Ishak dan mantan bupati Ismu membawa serta mantan wakil ketua DPRD saat itu Encek Firgasih bersama dewan, mohon maaf kalau saya salah dalam penjabarannya,” ungkapnya.

Bahkan camat Sandaran Taher Pekang saat itu baik saat mendampingi Ismu-Encek menegaskan “Mantan bupati kami, mantan wakil ketua DPRD kami, masyarakat di sini handphonenya bagus-bagus, mahal, canggih sesuai perkembangan jaman, tower ada tapi signal tak sampai,” jelasnya.

Akankah diperjuangkan oleh mantan pejabat nomor satu di gedung putih pemkab Kutim Ismu-Encek? Next episode mengenang mantan petinggi pemerintah dan mantan unsur pimpinan legislatif Kutim. (tim)


TAG

Tinggalkan Komentar