KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Purnomo menyadari sektor pendidikan juga akan berdampak pada kehadiran Ibu Kota Negara Nusantara. Tentunya, Kota Minyak sebagai penyangga harus bersiap dengan situasi tersebut.
Menurutnya dalam hal pendidikan sebenarnya bukan hanya tanggung jawab Balikpapan sendiri, tetapi juga Kaltim dalam hal ini pemerintah provinsi. Karena sektor pendidikan tentunya akan berdampak seiring adanya perpindahan masyarakat ke Kaltim yang nantinya membawa anak sekolah.
Berkaitan hal tersebut Pemerintah provinsi khususnya sebaiknya mulai memetakan tempat-tempat yang akan menjadi kunjungan penduduk untuk tinggal di IKN. ”Terutama di tiga daerah seperti PPU, Samarinda dan Balikpapan sebagai daerah penyangga,“ ujar Purnomo.
Khusus Balikpapan, kata dia jika secara mandiri tentunya akan berat mengingat daya tampung untuk saat ini dalam pemenuhan kebutuhan sekolah bagi warga Balikpapan dinilai sudah tidak cukup. Terlebih ke depan akan menopang masyarakat pendatang.
Oleh karena itu pihaknya akan mengkonsolidasikan dengan provinsi yang memiliki kewenangan supaya ada imbangan bagaimana mengatur kemampuan sekolah atau pendidikan ketika hadirnya IKN, sehingga bisa mengimbangi.
Pun begitu, ia mengaku Balikpapan tentu tetap akan bersiap menyambut kehadiran IKN, terutama dalam hal peningkatan kualitas pendidikan.
“Biasanya, kota besar dengan sendirinya akan berproses karena situasi dan kondisi. Namun tentunya tetap akan ada program yang mengarah untuk suksesnya dunia pendidikan.Termasuk nantinya dengan adanya IKN akan ada program yang mengarah ke program yang lebih besar. Intinya harus inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Balikpapan,“ jelasnya.
Selain pendidikan, sektor kebudayaan tentu juga akan memiliki pengaruh dengan adanya IKN dan dapat memperkenalkan budaya Kaltim seiring hadirnya masyarakat luar yang datang maupun menetap untuk mengetahui kebudayaan Kaltim, khususnya Balikpapan.
Menyikapi hal itu, mantan Kepala Dinas Sosial Balikpapan ini menambahkan kebudayaan merupakan salah satu program pilihan dari Disdikbud dan hal tersebut tidak lepas dengan fungsinya yakni memelihara dan merawat kebudayaan. Sementara Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan untuk mempromosikan.
“Disdikbud akan memaksimalkan fungsi untuk merawat dan pemelihara cagar budaya di Balikpapan. Kemudian kerja sama dengan DPOP untuk memasarkan dan mempublikasikan objek wisata yang ada supaya dikenal masyarakat luas.
“Tentunya kami juga akan mempromosikan cagar budaya ataupun kebudayaan yang ada di Balikpapan sebagai potensi menarik wisatawan,“ ujarnya.
Ia pun berharap dengan hadirnya IKN di Kaltim akan membawa dampak positif baik pendidikan, kebudayaan maupun sektor lain terhadap masyarakat. Disisi lain juga harus berhati hati dengan banyaknya pendatang, jangan sampai menjadi permasalahan sosial yang akan timbul terutama dari sisi kemanusiaan. Untuk menghindari hal terebut maka perlu dikelola dengan baik. (and)