Tulis & Tekan Enter
images

Herlina dan Rial menceritakan kisah inspiratifnya. Kini brand kelapa miliknya menjadi minuman segar yang paling diminati pelaku kuliner di Balikpapan.

Kisah Perjuangan Herlina Bangun Usaha dari Modal Pas-pasan, Kini jadi Pemasok Kelapa Terbesar di Balikpapan

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Di balik segarnya air kelapa muda yang sering dinikmati warga Balikpapan, ada sosok tangguh yang menjadi penyuplai utamanya. Dialah Herlina, pemilik Supplier Kelapa Muda Balikpapan, perempuan ulet yang memulai usaha pas-pasan bersama sang suami, Rial, dengan modal hanya Rp5 juta.

Kini, setelah satu dekade berjalan, usaha rumahan itu tumbuh pesat. Dari hanya menjual ratusan butir kelapa per minggu, Herlina kini mampu mengirim pasokan ke berbagai hotel, restoran, kafe, hingga kawasan wisata pantai di Balikpapan. Ditemui di kediamannya yang juga menjadi outlet pertama di RT 20, Kelurahan Karang Jati, Balikpapan Tengah, Senin (27/10/2025), Herlina bercerita tentang perjalanan panjangnya membangun bisnis yang tak banyak orang berani memulai.

“Awalnya kami cuma coba-coba. Tahun 2015, saya yang punya ide, suami yang turun langsung cari kelapa. Alasannya sederhana, karena kelapa ini jualnya mudah, untungnya juga lumayan besar,” tutur Herlina sambil tersenyum mengenang masa awal usahanya.

Pada masa itu, Herlina hanya mampu mengambil sekitar 500 butir kelapa dari petani lokal di Samboja dan Babulu. Pengiriman pun masih terbatas, dilakukan seadanya dengan kendaraan sewaan. Namun seiring waktu, pelanggan semakin bertambah. Herlina pun mulai berpikir untuk berinvestasi pada armada sendiri. “Dulu kami pikir, sayang kalau terus sewa mobil. Akhirnya kami kumpulkan modal dan beli mobil sendiri. Dari situ usaha mulai lebih lancar,” ujarnya bersyukur.

Usaha yang dikelola bersama sang suami ini kini memiliki dua armada pengiriman, satu sopir, dan tiga orang helper. Rantai pasoknya juga semakin kuat, dengan pengambilan dari kebun di Samboja dan Babulu, serta distribusi ke berbagai pelanggan tetap di Balikpapan. Namun perjalanan itu tidak selalu mulus. Herlina mengaku sempat menghadapi berbagai kendala, mulai dari musim hujan yang membuat kelapa cepat busuk, hingga persaingan dalam mendapatkan pasokan dari kebun.

“Kalau musim hujan, banyak kelapa yang rusak sebelum terjual. Tapi kami tetap jaga kualitas. Kalau ada pelanggan komplain dalam tiga hari, kami siap retur. Itu bagian dari komitmen kami menjaga kepercayaan,” tegasnya.

Selain ketekunan, Herlina juga menekankan pentingnya terus belajar dari pengalaman dan kondisi pasar. Ia sering turun langsung memantau penjualan ke berbagai lokasi. “Pengusaha itu harus senang jalan-jalan, bukan untuk bersenang-senang, tapi melihat keadaan pasar. Kita harus tahu di mana produk kita dibutuhkan dan bagaimana menjaga kualitasnya,” tuturnya bijak.

Kini, Supplier Kelapa Muda Balikpapan menjadi salah satu pemasok kelapa terbesar di kota ini. Bahkan usaha Herlina sudah menjadi binaan Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) kota Balikpapan. Omzetnya mencapai ratusan juta rupiah per bulan, dan yang lebih membanggakan, usaha ini juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.

“Alhamdulillah, kami bisa bantu orang lain juga. Ada yang kerja sebagai sopir, ada yang bantu di gudang. Rasanya senang sekali bisa tumbuh bersama,” ujar Herlina penuh syukur.

Bagi Herlina, kesuksesan bukan hanya soal angka, tetapi tentang konsistensi, kejujuran, dan keberanian mengambil peluang. Dari usaha kecil yang dulu hanya bermodal nekat, kini ia telah menjadi contoh inspiratif bagi banyak pelaku UMKM Balikpapan. (lex)


TAG DKUMKMP

Tinggalkan Komentar

//