KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Ketua BEM KM Poltekba, Fachrezal Raihan mengatakan perindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru sejatinya sebuah harapan baru. Bahkan saat ini, beberapa infrastruktur mulai diperbaiki. Salah satunya akses jalan yang sudah membaik.
Ya, berada dan tinggal di kawasan Titik Nol IKN, mahasiswa semester 4 Teknik Sipil ini melihat langsung prosesnya. Nah, ia berharap tak hanya infrastruktur, pendidikan dan peningkatan SDM, merupakan dua hal yang harus ditingkatkan.
“Melihat situasi dan kondisi di sekitaran kawasan titik nol, sangat kurang dari yang namanya pendidikan. Jadi memang perlu adanya peningkatan pendidikan dan kualitas SDM. Karena harus siap menghadapi orang-orang dari luar Kalimantan. Utamanya di pulau jawa yang memang pendidikan nya cukup maju,“ ujar Fachrezal Raihan.
Mengenai peningkatkan kualitas SDM, ia mengatakan sangat perlu adanya pelatihan-pelatihan. Namun, skala nya tidak hanya untuk perguruan tinggi tapi juga SDM dengan lulusan tingkat SMA. Sebab di wilayah sekitaran IKN, sebagian masih lulusan SMA.
“Warga sekitar kawasan titik nol perlu menjadi perhatian khusus. Jangan sampai karena terbatas pendidikan, sehingga tergerus dan tidak bisa menghadapi besarnya gelombang masyarakat dari luar yang hadir di IKN dengan skill mumpuni,“ ujarnya.
Ya, berada dan besar di kawasan IKN, ia mengaku pendidikan bagi sebagian warga di sekitar kawasan titik nol dianggap tidak terlalu penting. Dan itu menjadi sisi gelap yang harus diperbaiki. Karena pendidikan merupakan tonggak utama suatu peradaban. tanpa adanya pendidikan sudah pasti tidak akan berkembang.
”Karena masyarakat di kawasan IKN ini, menganggap mereka sudah sejahtera tanpa harus pendidikan tinggi dengan memanfaatkan hasil alam dan kebun. Mereka tidak bisa memanfaatkan itu saja, karena dengan adanya IKN, jauh dari itu, perlu sesuatu agar bisa berkembang,“ jelasnya.
Pun secara umum, kata dia pendidikan salah satu hal yang paling utama diperhatikan. Sebab, dengan pendidikan berkualitas pasti akan muncul SDM dengan lulusan terbaik yang kemudian bisa menjadi penerus bangsa. ”Karena rancangan IKN bukan saat pembangunan dan perpindahan saja. Ada tahapan cukup panjang. Karena itu, fungsi pendidikan bekerja. Tanpa adanya dunia pendidikan, negara pasti merosot,“ jelasnya.
Terlepas dari itu, hadirnya IKN sejatinya punya manfaat begitu besar. Karena di Sepaku, Penajam Paser Utara perlahan infrastruktur mulai dikerjakan. Bahkan proyek Bendungan Semoi sudah memaksimalkan warga sekitar.
”Saya merasakan benar, karena ada kerabat dan keluarga yang bekerja disitu (Bendungan Semoi, Red.). Semoga proyek lainnya yang berkaitan dengan pembangunan IKN, benar-benar memaksimalkan tenaga warga sekitar. Tapi tetap warga lokal tidak hanya dijadikan pekerja semata, tapi juga punya andil dalam pembangunan IKN,“ ujarnya.
Ia pun berharap, perpindahan IKN bukan ajang bukti bagi presiden bila mampu memindahkan, lebih dari itu bagaimana IKN bisa lebih baik dan lebih maju dibanding ibu kota sebelumnya.
”Ini juga menjadi tugas presiden selanjutnya. Punya visi dan misi yang sama mengembangkan IKN. Apa gunanya perpindahan nya, jika tidak lebih baik dari ibu kota sebelumnya. Berharap hadirnya IKN inu memberikan peningkatan di sektor pendidikan, sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas SDM. Jangan sampai, kehadiran IKN hanya untuk kepentingan segelintir orang saja,“ pungkasnya. (and)