kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, kembali ditertibkan Pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan, Dinas Perdagangan (Disdag), Satpol PP, TNI-Polri dan seluruh jajaran pemerintah, pada Kamis (23/9/2021) pagi.
Kepala Satpol PP Zulkifli dalam penertiban mengatakan, Dirinya juga memahami bahwa masyarakat yang berdagang ini keperluannya untuk kebutuhan sehari-hari, namun ia tidak ingin hal itu dijadikan sebuah alasan, sehingga kepentingan yang lain terabaikan. Sehingga hal seperti ini selalu terjadi berulang kali, bisa dikatakan sebagai tradisi.
"Apalagi ini jalan umum, yang tidak boleh digunakan selain untuk kepentingan fasilitas jalan. Tetapi kita juga mempertimbangkan, melihat bahwa masyarakat tidak mungkin tidak ada solusi," ucap Zulkifli saat ditemui awak media disela penertiban.
Bahkan pihaknya sepakat akan memberikan ruang berjualan diluar jam penertipan. Yang mana pedagang dapat berjualan diluar jam 08.00-17.00 Wita. Apalagi sudah ada pemberitahuan melalui surat tertulis untuk hari ini dan seterusnya akan ada penjagaan.
"Jadi sama-sama lah, jangan jalan dikuasai sendiri, karena banyak yang berhak atas jalan," imbuh Zulkifli.
Menurutnya, karena ini sudah menjadi kebiasaan berpuluh-puluh tahun, sehingga masyarakat menganggap ini hanya hal biasa. Maka itu pihaknya lakukan secara bertahap untuk dapat menertibkan pedagang yang berjualan dijalan ini.
"Tapi jika ditemui masih ada pedagang yang tidak menaati aturan jam itu, akan ditertibkan dengan cara persuasif maupun humanis," jelasnya.
Dari pantauan dilapangan, meski penertiban maupun aturan sudah berkali-kali dikeluarkan, memang masih banyak pedagang yang tetap berjualan. Ditambah lagi ketika tidak ada petugas mereka akan lebih leluasa menggelar jualannya di jalan.
Dijelaskannya, bahwa penjagaan ini akan dilakukan sementara sampai Desember 2021, dan akan dilanjutkan lagi. Ia berharap mudah-mudahan bisa menjadi kebiasaan, sehingga tidak perlu lagi dijaga sambil menunggu renovasi di dalam pasar selesai.
"Informasi yang diterima, bahwa tahun ini Dinas Perdagangan sudah mulai melakukan renovasi pasar, agar pedagang bisa diberikan tempat yang nyaman. Dan sambil jalankan pola jam ini, mereka sudah siap untuk berangsur-angsur masuk ke dalam," terangnya.
Lebih jauh Kepala Disdag Arzaedi menambahkan, kegiatan ini berjangka dari jangka pendek, menengah dan panjang dan itu semua sudah terprogram. Mudah-mudahan pandemi ini cepat berlalu sehingga anggarannya bisa fokus, karena anggaran pemerintah lebih fokus membackup pandemi ini.
Dan untuk jangka pendek ini pihaknya akan laksanakan pembangunan petak kios, sesuai gambar tahap pertama yang berjumlah 261 unit.
"Kenapa dibangun yang baru, karena jika di lantai 2 dan lantai 1 tentu konsumen lebih memilih yang lebih dekat," tambahnya. (lex)