Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Jumlah penghuni lembaga pemasyarakatan saat ini adalah 1339 warga binaan dan terus mengalami peningkatan. Padahal sejatinya lapas kelas IIA Balikpapan hanya memiliki kapasitas 501 warga binaan. Artinya hal tersebut mengalami over kapasitas kurang lebih mencapai 348 persen. Untuk itu dilakukanlah berbagai program binaan diantaranya, pembinaan kepribadian intelektual, kepribadian spritual, dan bimbingan kerja.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) pengayoman sebagai sebuah lembaga pendidikan non-formal, merupakan sebuah komponen penting dalam pembinaan kepribadian intelektual.
Saat ini, jumlah warga binaan yang tidak berhasil menempuh pendidikan hingga SMA ada 804 warga atau sekitar 61.21 persen, sungguh jumlah yang sangat besar, dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa hal demikian mempengaruhi tingkat kriminilitas. Apalagi dizaman sekarang yang untuk melamar pekerjaan rata-rata membutuhkan syarat ijazah SMA se-derajat.
Sebagai lembaga pendidikan non formal, PKBM pengayoman telah terakreditasi B oleh Badan Akreditasi Nasional PAUD-PNF.
"Kami telah berhasil menyelenggarakan ujian pendidikan kesetaraan tahun ajaran 2020/2021, dan hari ini sebanyak 143 warga belajar dari lapar balikpapan yang dinyatakan lulus," ujar Ketua PKBM Pengayoman Slamet Riyadi, Rabu (1/12/2021) pagi.
"Saat ini ada 427 warga binaan kami yang tergabung baik program paket A, B, dan C. Kami berharap kelak warga yang bebas dari lapas dapat memiliki skill dan pengetahuan yang cukup ketika kembali ke masyarakat," tambah Kepala Lapas Kelas IIA Pujiono Slamet.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Muhaimin mengaspresiasi bentuk binaan PKBM Pengayoman, yang dengan segala keterbatasan mampu melaksanakan kegiatan wisuda paket A, B, dan C dengan sempurna. Selain tidak menyerah dengan kondisi apapun, juga mampu menjalin koordinasi dengan melibatkan stake holder seperti universitas serta sekolah SMA 1.
"Tentunya ini tidak mudah dilakukan oleh pkbm lain yang biasa menunggu, tapi mereka dengan kreatif mampu melakukan," sambung Muhamimin.
Muhaimin juga bangga, bahwa warga binaan dapat lulus dengan hasil nilai yang baik. Serta iya pun berharap saat keluar warga binaan mampu berhasil dilingkungan masyarakat.
Selain mendapatkan pendidikan, warga binaan juga diberikan skill serta kecakapan dan keterampilan hidup. Muhaimin pun berharap akan adanya perhatian lagi oleh stake holder dengan menjembatani serta membantu.
"Kita harapkan setelah keluar nanti mereka bisa berhasil. Yang paket A lanjut ke SMP, pake B ke SMA, dan paket C ke kuliah atau bekerja/berwirausaha. Semoga mereka bisa berkontribusi bagi masyarakat," tandasnya. (lex)