KaltimKita.com, TANJUNG REDEB - Tepian Teratai dan Tepian Segah telah menjadi ikon wisata kuliner dibantaran Sungai Kelay dan Segah. Namun, penumpukkan sampah di sepanjang bantara sungai perkotaan itu, masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Daerah.
Sebelumnya, Pemerintah Daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau telah diberikan fasilitas berupa kapal pengankut sampah. Namun, keberasaannya belum bisa maksimal.
Sekretaris Komisi III DPRD Berau, Ratna mengatakan, perlu penanganan lebih maksimal, untuk lebih kreatif mengatasi sampah yang setiap harinya masih terlihat.
Pemandangan sampah ini, menurutnya kurang etis jika. Sebab, pengunjung yang hendak bersantai dan makan di kawasan tepian akan terganggu dengan sampah yang berlewatan.
"Secara bau memang tidak ada. Tapi, kurang nyaman juga, kalau ada orang makan, pemandangan sungainya banyak sampah," ungkapnya.
Meskipun tambahnya, sarana dan prasarana (sarpras) kebersihan sungai masih terbatas. Ia menegaskan pada Pemerintah daerah untuk terus memperhatikan peralatan dan armada yang masih kurang sehingga dibutuhkan peningkatan.
Menurutnya, Pemerintah bisa memanfaatkan keberadaan pihak ketiga maupun masyarakat untuk menjaga dan membersihkan di bantaran sungai.
Tumpukan sampah yang berada di pinggiran sungai, bisa teratasi dengan mengajak masyarakat bergotong-royong untuk membersihkannya.
"Mari maksimalkan fungsi dari adanya kapal sampah telah dimiliki DLHK untuk sikapi menumpuknya sampah dibantaran sungai kelay dan segah,” tuturnya.
Ratna berharap, permasalahan sampah di sungai bisa segera ditangani dan tidak ditunda-tunda lagi tanpa harus menunggu penganggaran terlebih dahulu.
“Tinggal dengan bergerak saja, libatkan banyak orang termasuk pihak ketiga. Hal itu tidak perlu anggaran besar, tinggal dari kesadaran masyarakat Berau terkait pentingnya menjaga kebersihan sungai, tentunya harus di pelopori OPD teknis,” pungkasnya.(adv/gol)
.jpg)
.jpg)
