Kaltimkita.com, BALIKPAPAN -Sebuah lubang besar di ruas jalan depan Kantor DPRD Kota Balikpapan, atau di area Jalan Jenderal Sudirman, RT 6 Kelurahan Klandasan Ulu, kembali dikeluhkan warga. Kondisi itu dinilai membahayakan pengendara yang melintas, terlebih lokasi kerusakan berada di area yang ramai dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan, H. Yusri pun angkat bicara terkait persoalan ini. Ia menyebut bahwa keluhan warga tersebut telah tersebar beberapa hari terakhir, dan mendesak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan segera melakukan penanganan.
“Kalau bisa DPU segera ambil langkah untuk merespons laporan warga. Lubang itu sudah sangat mengganggu dan membahayakan. Ini bagian dari kewajiban pemerintah kota untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat,” tegas Yusri saat ditemui di gedung parlemen, Senin (17/11/2025).

Ia menambahkan, posisi lubang yang hanya beberapa meter dari gedung DPRD seharusnya menjadi perhatian serius. Menurutnya, situasi ini bisa memunculkan kesan buruk terhadap lembaga legislatif jika tidak segera ditangani.
“Lubang itu di depan kantor DPRD. Kalau dibiarkan, masyarakat bisa menganggap DPRD tidak peduli, padahal masalahnya ada tepat di depan mata. Itu yang ingin kita hindari,” ujar politisi Golkar itu.
Yusri menyebut, warga mengabarkan bahwa permasalahan lubang jalan tersebut bukan pertama kali terjadi. Ia berharap perbaikan dilakukan dengan standar yang lebih baik, agar tidak terus berulang.
“Paling tidak harus dipasang rangka besi atau penyangga yang kuat supaya tidak roboh lagi. Masyarakat juga bisa ikut mengawasi agar hasil perbaikan benar-benar tahan lama,” katanya.
Untuk percepatan penanganan, Yusri menyatakan akan segera berkoordinasi dengan anggota DPRD lain yang membawahi daerah pemilihan setempat agar dapat menghubungi Dinas PU secara langsung.
“Nanti saya akan berkomunikasi dengan Dewan Dapil Balikpapan Kota, karena ini masuk dapil beliau. Biar beliau langsung menindaklanjuti ke Dinas PU,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua RT 6, Siti Aminah. Ia mengungkapkan harapannya agar pemerintah segera turun tangan memperbaiki jalan tersebut. Ia menegaskan bahwa perbaikan yang dilakukan tidak cukup sekadar tambal sulam, tetapi harus memberikan hasil yang kuat dan tahan lama.
“Maunya diperbaiki seperti jalan pada umumnya, bisa dipakai dan digunakan dengan aman. Karena untuk lingkungan RT 6, akses jalannya cuma ini, satu-satunya. Kalau bisa ya diperbaiki yang bagus, awet, jangan baru sebentar diperbaiki rusak lagi,” ujarnya.
Siti menyampaikan bahwa warga berharap perbaikan dapat dilakukan secepatnya mengingat kondisi jalan yang sudah membahayakan pengendara roda dua maupun roda empat. Risiko kecelakaan disebut semakin besar terutama pada malam hari, ketika banyak pengendara tidak mengetahui adanya lubang di jalan.
“Kalau bisa segera, dalam 2–3 hari sudah ada tindakan. Kami khawatir karena bisa membahayakan, apalagi kalau malam. Orang yang tidak tahu kondisi jalan bisa terperosok ke lubang,” tuntasnya. (lex)


