KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Universitas Balikpapan kini punya rektor baru. Ia adalah Dr Isradi Zainal,ST,MT,MH,MM,DESS,IPU,A.Eng, yang sebelumnya merupakan Dekan Fakultas Vokasi K3.
Rabu (3/2/2021) lalu, pria kelahiran Bulukumba ini dilantik di Ballroom Aji Putri Karangmelenu Lantai 8 Universitas Balikpapan.
Sebelum menjadi rektor, awal mula ia menjadi bagian Universitas Balikpapan sejak 2008 lalu. Saat itu, hanya bertugas sebagai dosen pembantu.
Beberapa tahun bekerja sukarela, ia diputuskan sebagai pengajar aktif pada 2015. Keputusan Yayasan YAPENTI-DWK terbilang jitu. Ia merupakan seorang praktisi Keinsinyuran, K3 dan Manajemen. Dari situlah ia diminta untuk megembangkan fakultas teknik dan K3.
Berbicara soal K3, pengalaman cukup banyak telah dijalaninya. Bahkan ia di dapuk sebagai Ketua umum Asosiasi Perusahaan Jasa K3 (APJK3) Nasional 2015.
Hanya satu tahun mengembangkan K3, ia lantas ditunjuk menjadi Wakil Dekan Fakultas Vokasi 2016. ”Saya berada di Uniba itu memang niat ingin memberikan sesuatu. Karena amanah apapun yang diberikan, harus meninggalkan jejak yang baik,” kata Isradi Zainal kepada KaltimKita.com baru-baru ini.
Selain aktif di dunia akademisi, mantan Ketua Partai Gerindra Bulukumba ini juga eksis di dunia bisnis dan industri. Tak ayal, sebelum memilih masuk di Uniba, sejak 2005 tiba di Balikpapan memilih mengembangkan bisnis. ”Itupun saat ke Balikpapan, orang menganggapnya sebagai peralihan paska bekerja di Jakarta. Tapi saya berfikir positif. Karena Balikpapan potensi besar di dunia bisnis dan industri,“ jelasnya.
Di kampus yang memiliki corak warna orange tersebut, karir Isradi begitu cemerlang. Ia juga ditunjuk sebagai Dekan Fakultas Teknik Industri periode 2018-2020, Dekan Fakultas Vokasi K3 periode 2021-2021.
Ia juga diamanahi menjadi Sekjen Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI) periode 2019-2021, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kalimantan Timur 2019-2022.
Berikutnya, Komite Pengembangan Organisasi PII 2019-2022, Wakil Ketua BKM PII 2018-2021, Ketua umum APJK3 Nasional 2015-2020, Ketua Komisi II Dewan K3 Nasional 2018-2021.
Isradi juga memegang amanah sebagai Ketua umum Perkumpulan Profesi K3 Nasional (P2K3N) 2020-2023, Sekjen Inoshpro 2020-2021 dan Majelis Akreditasi Nasional LAMTEK 2020-2023.
Sebelum bergabung dengan Uniba, Isradi merupakan seorang praktisi Keinsinyuran, K3 dan Manajemen. Selain itu, dirinya juga sukses mengunjungi lebih dari 10 negara dalam kaitannya dengan pendidikan, pelatihan, profesionalisme dan pekerjaan.
Atas dasar itulah, Isradi ditunjuk untuk memimpin Uniba. Terlebih sosoknya yang telah menjadi tokoh nasional. Selain Sekjen Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI) periode 2019-2021 juga sebagai Ketua umum Perkumpulan Profesi K3 Nasional (P2K3N) 2020-2023, Sekjen Inoshpro 2020-2021 dan Majelis Akreditasi Nasional LAMTEK 2020-2023.
”Selama berkecimpung di tingkat nasional, saya dianggap membantu mengembangkan Uniba. Karena setiap ada pemaparan selalu membawa nama Uniba di kancah nasional. Karena itu, saya dianggap berhasil,” jelasnya.
Memiliki banyak gelar dan prestasi, Isradi mengaku sejak kecil dirinya memang kerap membaca buku-buku tokoh nasional hebat. Tiga tokoh yang menjadi rujukannya yakni buku Buya Hamka, Soekarno Hatta serta Kahar Muzakkar. ”Membaca buku-buku orang hebat, insya allah kelak kita bisa hebat seperti mereka,” aku mantan Ketua Pengcab FORKI Balikpapan ini.
Nah kini memegang amanah di tengah pandemi Covid-19, ia mengatakan dalam situasi apapun semua hal menjadi tantangan. Justru tantangan terberat yang patut dilakukan sebenarnya yakni kampus merdeka dan merdeka belajar. Itu yang sedang dilakukan universitas saat ini.
”Semua pekerjaan harus dianggap positif. Yang jelas jabatan ada dua; Bekerja dengan baik, akan mendapat jejak yang baik. Pun sebaliknya, jika bekerja salah hasilnya tidak bagus. Semoga di Uniba mampu menjalankan amanah dengan baik,“ jelasnya.
Lima hal pun akan dipegang teguh sebagai visi dan misinya yakni unggul, mandiri, berbudaya, bermanfaat dan bermartabat.
Tak Semulus Kiprah Politik
Berbeda di dunia pendidikan, kiprah Isradi Zainal di dunia politik tidak berjalan mulus. Ya, namanya pernah ramai diperbincangkan di Kota Makassar. Pada 2013 lalu, ia pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Walikota.
Saat itu, ia direkomendasikan secara langsung oleh Prabowo Subianto. Mengingat Isradi merupakan Ketua Partai Gerindra di Bulukumba. Hanya saja, awalnya Isradi menolak untuk menjadi orang nomor satu di Kota Daeng tersebut. Alasannya, lantaran ia tinggal di Balikpapan. ”Atas dasar itu, saya hanya dijadikan wakil dan hasilnya tidak memuaskan,” aku Isradi.
Selain itu, ia juga pernah meramaikan pesta demokrasi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Berbeda dengan sebelumnya, ia mencalonkan diri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
”Saat itu nyaris terpilih. Makanya sempat komentar waktu itu. Tuhan punya rencana lain. Mana tahu di kemudian hari bisa menjadi rektor. Dan ternyata kalimat itu menjadi doa,” kenang Isradi.
Disinggung apakah kembali ingin pentas di dunia politik, Isradi mengaku semua akan mengalir. Saat ini ia hanya memilih untuk mengembangkan tugas sebagai rektor. ”Saya masih ingin fokus menjadi rektor. Karena tidak pernah berfikir bisa secepat ini. Saya merasa ini tantangan bagi kehidupan saya,“ jelasnya. (and)