Tulis & Tekan Enter
images

SOSIALISASI : Bawaslu Balikpapan memberikan edukasi kepada mahasiswa dengan berperan penting dalam menjaga suara rakyat pada pilkada 2024.

Menjadi Agen Perubahan, Bawaslu Balikpapan Goes to Campus ke Poltekba

KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Balikpapan melaksanakan program Goes to Campus. Kali ini berkunjung ke Politeknik Negeri Balikpapan, Jumat (25/10/2024) pagi di Lantai 4 Gedung Terpadu. Kunjungan tersebut dalam rangka mengedukasi mahasiswa dengan berperan penting dalam menjaga suara rakyat pada pilkada 2024.

Koordinator Divisi Pencegahan Pelanggaran Bawaslu Balikpapan, Hamrin, S.H., M.H mengatakan, ini merupakan bagian dari program Bawaslu dalam memberikan edukasi kepada para pemilih pemula. Tak hanya di sekolah maupun di perguruan tinggi. Mereka, merupakan agen perubahan yang bisa menjaga pesta demokrasi jauh dari kecurangan.

“Menjadi pengawas pemilu tidak mesti harus masuk ke Panwascam atau Pengawas TPS. Tapi dengan kepedulian teman-teman mahasiswa sebagai agen perubahan. Berpartisipasi jika melihat kecurangan yang ada dan langsung dilaporkan ke instansi terkait, sudah cukup menjaga pesta demokrasi yang jujur dan aman,” ujar Hamrin.

Tak hanya mengajak para mahasiswa aktif, dalam sosialisasi ini, kata dia juga memberikan edukasi kepada para pemilih pemula. Bagaimana menyaring informasi yang valid dengan tidak langsung percaya pada berita yang terindikasi hoax. “Potensi hoax cukup besar terjadi di kalangan anak muda. Tentu sosialisasi ini, jadi bagian dalam memerangi hoax. Dan saya rasa, para mahasiswa sudah cerdas dan bijak dalam bermedia sosial,” akunya.

Ia pun berharap melalui sosialisasi ini, menambah pengetahuan mahasiswa dan menyebarkan informasi tersebut kepada kerabat, keluarga dan lingkungan di rumah.
Sementara, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Poltekba, Candra Irawan, S.T., M.Si mengapresiasi pelaksanaan ini dengan mengedukasi para mahasiswa. Karena dari mereka masih ada yang berstatus pemilih pemula. “Perlu edukasi bagi mereka, sehingga memilih walikota dan gubernur sesuai dengan ekspektasi masing-masing,” ujar Candra Irawan.

Di sisi lain, perguruan tinggi memang harus terbebas dari politik karena merupakan akademisi. Namun, mereka berhak dan berkewajiban mengedukasi para mahasiswa agar menjadi pemilih cerdas. “Dalam pelaksanaan ini, ada 150 mahasiswa hadir dari berbagai jurusan. Berharap dari program ini, dapat memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa,” harapnya. (and)


TAG

Tinggalkan Komentar