Tulis & Tekan Enter
images

Anggota DPRD Kutim Kidang, tak bisa mengeyampingkan kebiasaannya bertani karena terlahir dari keluarga petani.

Menjadi Anggota Dewan Kutim, Kidang Tak Bisa Membohongi Diri Terlahir Dari Kekuarga Petani

KaltimKita.com, BENGALON – Anggota DPRD Kutai Timur Masdari Kidang mengakui dirinya belakangan ini lebih banyak dekat masyarakat di dapil-nya, selain turun ke masyaraat berhadapan langsung dengan bertatap muka dan berdialog di tengah kepenatanya yang terus proaktif, juga banyak memanfaatkan waktu dengan berladang bersama istri tercinta Rusmini Kidang.

“Saya ini murni petani maka tak heran geliat seputar pertanian selalu melekat dalam diri saya bersama keluarga. Bahkan hasil pertanian mampu mengalahkan pendapatan saya sebagai anggota dewan, akan tetapi amanat rakyat di kursi dewan harus tetap imbang di jalankan,” beber Kidang kepada media KaltimKita.com.

Istri kedua Kidang, Rusmini saat melihat hasil padi sawahnya yang sudah menguning.

Niatan Kidang duduk di DPRD berangkat dari “gerahnya” Kidang saat belum seperti  sekarang di legislatif. Ia sering berkumpul bersama tokoh warga mendengar beragam keluh kesah terkait kurang responnya pemerintah dalam menanggapi berbagai usulan.

Untuk itu saat benar-benar menjadi dewan, ia ingin dapat memiliki manfaat bagi orang banyak serta turut andil di tanah kelahiran sendiri tepatnya Desa Tepian Langsat Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutim.

“Inilah kepribadian kami sebagai putra daerah asli. Terlebih saat dipercaya seperti sekarang, jauh dari nurani saya untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan pribadi dengan menggerogoti APBD, APBN atau dana bagi hasil. Semua saya kembalikan bagi kepentingan masyarakat karena saya sadar kelak pertanggung jawabannya berat dihadapan Allah SWT, apalagi kami di sumpah di bawah kitab suci Al-quran karena saya muslim,”ungkapnya.

Anggota dewan itu menegaskan saat disumpah saja di bawah Al-Quran, hati serasa bergetar terlebih buyut, kakek, orang tua terlahir hanya sebagai petani ditempa ilmu agama yang kuat didikan tempoe doloe (bahari) jadi tertanam betul akan makna – makna kebaikan, kejujuran dalam keyakinan agama yang dianut.

Anggota DPRD Kutim amanah dimasyarakat dan petani padi ladang serta gunung yang terbilang sukses menapaki roda kehidupan.

”Terlebih istri kedua saya juga merupakan tenaga pendidik agama Islam dan banyak menghidupkan kegiatan majelis taklim. Anak saya pun ditanamkan ilmu agama. Hampir rata-rata mereka khatam quran,” beber Kidang.

Bahkan di Desa Tepian Langsat, datuk (buyut) Kidang menorehkan syiar agama Islam dan membangunkan masjid tua sejak jaman Jepang di desa tempat Kidang menghabiskan masa-masa kecilnya dahulu. (iya/and)


TAG

Tinggalkan Komentar