KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Program kerja rutin Mini Loka Karya (Minlok) Lintas Sektor triwulan kedua tahun 2022 UPTD Puskesmas Sepinggan Baru dilaksanakan di Aula SMK Negeri 1 Balikpapan, Rabu (11/5/2022) siang.
Sedikit berbeda dari minlok sebelumnya, kali ini lebih fokus membahas sinergitas untuk percepatan demi menyukseskan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Ya, pelaksanaan BIAN digeber bulan Mei. Kick off-nya sendiri akan dimulai 18 Mei mendatang di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome.
Kepala Puskesmas Sepinggan Baru drg Sulastri mengatakan, BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubella serta melengkapi dosis imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat.
BIAN sendiri ditarget harus rampung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selama sebulan, sejak kick off 18 Mei nanti. Di wilayah kerja puskesmas mencakup 3 kelurahan yaitu Sepinggan, Sepinggan Baru dan Sepinggan Raya terdapat 14 ribu lebih anak yang menjadi sasaran untuk diberikan kekebalan tambahan.
"Jadi usia yang menjadi sasaran imunisasi di BIAN ini adalah 9 bulan sampai dengan 12 tahun kurang sebulan. Khusus untuk imunisasi kejar (imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat) khusus anak usia 9 bulan sampai 59 bulan," ungkap Sulastri didampingi Lurah Sepinggan Bambang Subagya dan jajaran Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan.
Lanjut Sulastri, 14 ribu lebih anak yang menjadi sasaran BIAN di wilayahnya tersebar di 48 PAUD/TK, 18 SD serta 167 posyandu. Dengan jumlah tersebut, dia berharap dukungan pihak orangtua, sekolah, RT, kelurahan serta kecamatan.
"Dalam minlok tadi juga sekaligus dilakukan sinkronisasi jadwal untuk imunisasi. Mulai dari tingkat posyandu RT, PAUD/TK hingga SD. Ada yang disepakati di RT dan sekolah, ada juga yang imunisasinya dilaksanakan di Puskesmas Sepinggan Baru," jelas wanita berhijab ini.
Kasi Imunisasi DKK Balikpapan Ners Hefi Kumalasari menambahkan, cakupan imunisasi dasar lengkap turun drastis sejak 2020, imbas dari adanya Covid-19. Secara nasional, standarnya 92 persen dari total kelahiran. Di Balikpapan, cakupannya baru 84 persen.
"Untuk mengejar cakupan itu, dalam BIAN nanti juga ada imunisasi kejar. Selain pemberian Campak-Rubella, juga ada swipping didalamnya. Tetapi ini khusus anak usia 9 bulan sampai 59 bulan saja," ucap Nefi.
Nefi juga menegaskan imunisasi dalam BIAN nanti adalah gratis, aman dan berkualitas. Bahkan Kemenag dan MUI telah mengeluarkan fatwa diperbolehkan dengan status darurat.
"Kami berharap sejak minlok ini, para peserta terutama pendidik di tingkat PAUD/TK dan SD bisa menyosialisasikan imunisasi BIAN ini kepada orangtua murid. Begitu juga para lurah, bisa meneruskan ke RT-RT untuk kembali diteruskan ke warga dan kader posyandu di masing-masing RT," jelasnya.
"Saat imunisasi nanti juga menggunakan aplikasi dengan menginput NIK anak. Jadi saat imunisasi, wajib membawa fotokopi kartu keluarga," sambung Nefi.
Di tempat yang sama, Lurah Sepinggan Bambang Subagya berharap peserta yang hadir terkhusus kader posyandu, kepala PAUD/TK dan SD untuk benar-benar bersinergi demi menyukseskan pelaksanaan BIAN agar selesai tepat waktu.
Dalam pelaksanaan minlok, juga dilakukan sosialisasi kesehatan oleh DKK serta tanya jawab terkait percepatan program BIAN. Selain dari jajaran 3 kelurahan, hadir pula Kasi Kesejahteran Sosial Kecamatan Balikpapan Suharti, Ketua LPM Sepinggan Ning Widyowati, Ketua LPM Sepinggan Raya Rusli, masing-masing bhabinkamtibmas, babinsa dan babinpotdirga di 3 kelurahan serta tim dari DKK Balikpapan. (lie)