Tulis & Tekan Enter
images

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Balikpapan Yaser Arafat Syahril SHI, MBA

Peluang serta Dampak Positif Pemindahan dan Pembangunan IKN Nusantara

KaltimKita.com, BALIKPAPAN  -  Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Balikpapan Yaser Arafat Syahril SHI, MBA memberi keterangan mengenai Dampak Positif pemindahan dan pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Dikatakan Asosiasi pengusaha maupun kontraktor di Balikpapan sudah siap untuk ikut berpartisipasi dalam Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif, karena sudah berpengalaman menangani proyek besar seperti RDMP Pertamina, pembangunan jalan provinsi maupun Jembatan.

Di Balikpapan, kata dia anggota Kadin terdapat sekitar 700 perusahaan lokal, namun yang sampai saat ini aktif sekitar 400 perusahaan. ”Jumlah tenaga kerja siap pakai juga sudah mumpuni dan siap ikut pelelangan jika memang sudah diputuskan dimulainya pembangunan di IKN,” ujar Yaser Arafat.

Memang, Balikpapan dinilai merupakan daerah paling strategis yang akan mendapatkan multiplayer efek paling tinggi dengan kehadiran IKN. Termasuk dari segi ekonomi. ”Apalagi terinformasi akan ada sekitar 100 ribu tenaga kerja yang akan bekerja pada proyek pembangunan di IKN,” katanya.

Informasi tenaga kerja sekitar 100 ribu tersebut dinilai belum lengkap. Karena belum disertai dengan kriteria keahlian dan presentase tenaga kerja. Yang tentu kemungkinan include dari proyek dengan tenaga kerja lokal, sehingga sudah ada kekhawatiran dari masyarakat lokal terutama di level bawah bahwa mereka tidak tertampung. Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan gesekan antara tenaga kerja pendatang dan lokal.

”Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya keterbukaan Informasi terkait akan adanya 100 ribu tenaga kerja untuk IKN. Pun dilengkapi dengan kriteria keahlian dan kepastian jumlah porsi tenaga kerja lokal yang akan ikut terlibat didalamnya, sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan permasalahan dikemudian hari,“ jelasnya.

Disisi lain, kehadiran IKN jika melihat dari sisi demografis, hunian merupakan hal yang paling diperlukan, setidaknya 256 ribu hektar lahan yang perlu disiapkan, untuk mengantisipasi adanya perpindahan penduduk atau migrasi di tahap awal hingga 2024. Selain itu Balikpapan juga perlu menyiapkan properti dan perumahan bagi para pendatang yang hadir. Utamanya bagi ASN.

Meskipun pembangunan di IKN belum berjalan, namun akan banyak kantor-kantor pusat akan berada di Balikpapan. Termasuk pekerja kontraktor dan dinas-dinas terkait. Mereka pasti akan mencari hunian bagi keluarganya di Balikpapan.

”Karena Balikpapan nanti menjadi akses terdekat menuju pusat IKN terlebih dengan kehadiran Jembatan Pulau Balang. Selain permintaan hunian, bertambahnya jumlah penduduk juga akan berpengaruh kepada kebutuhan ekonomi yang juga akan meningkatkan ekonomi para pengusaha di Balikpapan,“ akunya.

Mengingat ada wacana Kantor Badan Otorita IKN akan berkantor di Balikpapan, maka Balikpapan  mendapatkan keuntungan karena akan mendapatkan informasi langsung untuk perkembangan pembangunan, potensi maupun peluang pekerjaan.

”Untuk mensukseskan pembangunan IKN, diperlukan sinergitas dan komitmen jelas antara Pemerintah. Dalam hal ini Otorita IKN dengan asosiasi pengusaha lokal agar pembangunan di IKN tetap berdiri sesuai rencana, hal ini tentu menjadi pekerjaan bersama,” pungkasnya. (and)


TAG

Tinggalkan Komentar