Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Melalui wadah PC-PAC FATAYAT NU se-Kota Balikpapan, Pemerintah Kota Balikpapan mengharapkan dengan kesetaraan gender dapat dicapai untuk memperkuat kemampuan daerah, serta memberdayakan masyarakat baik wanita maupun pria secara efektif. Dengan demikian dapat bekerja sama dan bergotong royong mewujudkan visi dan misi Kota Balikpapan, sekaligus mempersiapkan diri menyambut pemindahan ibukota negara (IKN) Nusantara.⠀ ⠀
Hal ini disampaikan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdakot Balikpapan, Sukaryanto ketika membacakan sambutan Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, SE., ME. dalam Pelantikan Pengurus PC-PAC FATAYAT NU se-Kota Balikpapan, di Aula Rumah Jabatan Walikota pada Sabtu, 4 Juni 2022.⠀ ⠀
Pelantikan dihadiri Ketua Penggerak PKK Balikpapan Hj. Nurlena Mas’ud, Pembina PC Fatayat Balikpapan Arita Rizal Effendi, Ketua PCNU Balikpapan KH. Muhlasin dan sejumlah pengurus Fatayat Pusat maupun Provinsi Kalimantan Timur.⠀ ⠀
Dalam sambutan Wali Kota, para pengurus yang baru dilantik dapat membentuk perempuan muda NU yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, beramal saleh, cakap, bertanggung jawab, serta berguna bagi agama, nusa, bangsa dan negara.⠀ ⠀
“Harapannya FATAYAT NU dapat beradaptasi terhadap perubahan zaman modern. Semoga dengan kepengurusan yang baru, FATAYAT NU tetap eksis dan berkiprah sebagai organisasi kalangan pemudi muslim di era digitalisasi,” papar Sukaryanto membacakan sambutan Wali Kota, Sabtu (4/6/2022).⠀
Ketua PC Fatayat NU Balikpapan Herni Elsafitri yang baru saja dilantik mengatakan bahwa usai pelantikan dilanjutkan dengan pelatihan kader dasar.⠀ ⠀
“Yang tujuan membentuk kader fatayat yang handal. Dan secara langsung bisa berkomunikasi bersama dengan kader militan. Setelah pelantikan segera berkiprah untuk meneruskan cita-cita,” ujarnya.⠀
Dalam kesempatan itu pengurus Fatayat Pusat memberikan arahan dalam menyusun pengurus. Di antaranya harus memperhatikan poin dari Fatayat yang sesuai sasarannya. Dimana pengurus menyusun program kerja yang menyasar pada perempuan usia 20-46 tahun, dan program kerja tidak hanya melihat pada kepentingan anggota tetapi harus bermanfaat pada masyarakat sekitar (hms/bie)