Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Rencana pembangunan sekolah Negeri di kampung atas air Kelurahan Marga Sari Balikpapan Barat yang penyusunan Detail Enginering Design (DED) masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2020 dengan estimasi biaya hampir Rp 50 miliar tidak jadi dibangun tahun ini.
"Informasi anggaran telah ada hampir 50 Miliyar, karena adanya defist anggaran atau refocusing yang setidaknya kemarin telah disampaikan ketua DPRD, tidak jadi," jelas Ketua Komisi III Alwi Al Qodri saat ditemui awak media di kantor DPRD kota Balikpapan.
Alwi mengatakan, mayoritas orang tua menginginkan anaknya sekolah di negeri dan sebenarnya masuk sekolah swasta itu sama saja. Sekolah swasta semata mata bukan karena tidak baik, mutunya juga bagus tetapi orang tua memikirkan masalah biaya pembayaran sekolahnya lebih besar.
"Saya berharap di tahun 2022 dianggarkan lagi, mudah mudahan di setiap titik Dapil sesuai prioritas dan kebutuhan anggaran ada pembangunan sekolah," harapnya.
Alwi menambahkan, Masalah sekolah adalah permasalahan yang sangat rumit yang dihadapi tiap tahun, adanya keinginan warga untuk memasukan ke sekolah negeri sedangkan kurangnya rombel selalu menjadi pembahasan hingga saat ini.
" Insha Allah, DPRD akan mencoba menggondok lagi, mudah mudahan di 2021 apalagi ada walikota baru, yang jelas masalah sekolah harus diperhatikan," ucapnya. (lex)