Tulis & Tekan Enter
images

Ketika hendak ke PPU, Herman lebih memilih Feri sambil menikmati perjalanan

Penyeberangan Feri Balikpapan-PPU Masih jadi Primadona

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Semenjak hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN), guna menyambangi Penajam Paser Utara (PPU) juga bisa melalui jalur lain, yakni lewat alternatif jalur darat di Jalan Soekarno-Hatta KM 38.

Ya, meskipun akses di KM 38 sudah lebih mudah dilalui, namun masyarakat banyak yang masih memilih alternatif awal yakni jalur laut. Di mana jasa penyeberangan armada Feri melalui pelabuhan Kariangau, Balikpapan Barat masih menjadi primadona.

Herman salah satunya. Ya, pria asal Kecamatan Balikpapan Utara ini lebih memilih armada ferry untuk menyeberang ke PPU. Baginya, menggunakan sarana laut tersebut lebih menyenangkan ketimbang harus melalui jalur darat KM 38.

Menurutnya, menggunakan kapal Feri memberikan sensasi tersendiri baginya. Di samping ia bisa sambil menikmati perjalan, ia pun sekaligus bekerja di atas kapal.

"Saya lebih suka naik Feri. Selain bisa menikmati perjalan, di kapal saya juga bisa lebih santai sembari melihat pemandangan laut," ungkap Herman.

Namun begitu, Herman mengaku menggunakan Feri juga ada kekurangannya yaitu antrean di pelabuhan baik di Kariangau maupun di pelabuhan PPU ketika ingin naik ke kapal.

"Kalau perjalanan Balikpapan-PPU dengan kapal feri ini memakan waktu sekitar 30 menit. Nah, kalau lewat darat capek juga. Jadi saya pilih naik kapal dengan beli tiket Rp50 ribu, itu sudah sama motornya," ucapnya.

"Tapi yang buat bosan itu paling kalau antre ingin naik kapal ferinya," sambungnya 

Sementara itu, Salah satu pedagang di Kapal Feri Manggani, Jimi mengaku bahwa penumpang terpantau banyak. Biasanya, kata dia, penumpang ramai pada saat weekend. Sedangkan weekday, tidak terlalu.

"Meski penumpang banyak, tapi pembeli sepi. Karena walau banyak penumpang, belum tentu ada yang beli. Paling beberapa orang saja beli kopi, ada juga pop mie," akunya. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar