Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Komisi II DPRD Kota Balikpapan terus menaruh perhatian serius terhadap keluhan masyarakat terkait kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina.
Ya, hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, pada Selasa (7/5/2025).
Pria yang karib disapa Adi ini menyampaikan bahwa, hasil investigasi awal dari Pertamina telah diterima, dan kini tengah dikaji secara mendalam oleh tim yang berwenang.
Menurutnya, kajian tersebut menjadi langkah penting menyusul sejumlah laporan mengenai turunnya performa kendaraan setelah mengisi BBM bersubsidi tersebut.
“Sehingga masalah ini sempat menjadi sorotan publik beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Adi mengakui adanya kekecewaan warga karena janji perbaikan gratis belum sepenuhnya terealisasi. Meski demikian, ia menekankan bahwa komunikasi dengan pihak Pertamina terus berlangsung, dan perbaikan bertahap mulai terlihat.
“Kami mengapresiasi langkah awal perbaikan yang dilakukan Pertamina. Meski situasi mulai kondusif, pengawasan akan terus kami lakukan agar penanganannya benar-benar tuntas,” ujarnya.
Kendati demikian, dalam proses pengawasan, pihaknya kini menitikberatkan pada validasi data serta pemantauan terhadap bengkel-bengkel rujukan yang akan ditunjuk oleh Pertamina. Di mana fokus utama saat ini adalah sinkronisasi data dan tindak lanjut terhadap bengkel-bengkel yang sudah ditunjuk oleh Pertamina sebagai tempat servis, serta bengkel yang menerima keluhan dari pemilik kendaraan yang rusak akibat adanya dugaan BBM oplosan.
“Sejauh ini, kami belum mendapatkan daftar resmi dari Pertamina mengenai bengkel-bengkel yang ditunjuk. Namun kami tetap mengupayakan penelusuran dan konfirmasi,” ungkap Adi.
Ia melanjutkan, untuk memastikan akurasi data dan kondisi di lapangan, Komisi II sejatinya berencana turun langsung ke bengkel-bengkel tersebut. Pihaknya juga akan membandingkan temuan di lapangan dengan laporan masyarakat yang telah masuk.
“Ada beberapa bengkel yang akan kami jadikan sampel baik dari daftar resmi maupun dari pengaduan warga. Jadi nanti kami akan ambil sampel dari dua sisi, bengkel rujukan dari Pertamina dan bengkel yang menerima keluhan pelanggan,” jelasnya.
Ke depan, tambahnya, Fauzi berharap tidak ada lagi permasalahan serupa dan menekankan pentingnya menjaga mutu BBM demi perlindungan konsumen. Ia juga membuka ruang dialog jika diperlukan pertemuan antara warga, bengkel, dan Pertamina.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Komisi II sejatinya akan mendorong adanya evaluasi menyeluruh dan mempertimbangkan opsi kompensasi bagi warga yang mengalami kerugian signifikan.
“Jika nanti dilakukan peninjauan ke bengkel, kami akan informasikan lebih awal agar masyarakat dan media bisa ikut mengawasi bersama-sama,” tutupnya. (lex)