Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mengunjungi kegiatan vaksinasi pelajar dan juga menyaksikan penyerahan 4.000 dosis vaksin untuk anak sekolah dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), sekaligus meninjau persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah SMP Negeri 12 Gunung Pasir, Kelurahan Telaga Sari, Kecamatan Kota pada Senin (6/9/2021).
Adapun Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menyambut gembira dengan adanya bantuan vaksin yang diberikan KKP, dimana vaksin tersebut bisa membantu target penyelesaian vaksinasi bagi para pelajar.
"Saya apresiasi setinggi-tingginya atas bantuan 4.000 dosis vaksin dari KKP, terima kasih semoga ini bermanfaat dalam perjuangan kita memutus mata rantai Covid-19 di Balikpapan," ungkap Rahmad Mas'ud dalam sambutannya.
Ia melanjutkan, tren Covid-19 di Balikpapan tengah melandai, namun PPKM Level 4 tetap masih dijalankan hingga 20 September 2021 ke depan.
"Walaupun turun, tetapi hasil zoom meeting kemarin dengan kementerian level kita belum turun juga masih dilevel 4. Dan mudah-mudahan rencana PTM kita bisa dilakukan secara bertahap, tapi kami simulasikan kembali, agar jangan sampai gara-gara kita buka nanti malah ada cluster sekolah," ujarnya.
"Utamakanlah Prokes, ini jauh lebih utama untuk melindungi dari penularan. Jadi nanti anak-anak sekolah jangan dilepas masker saat PTM kita lakukan. Kita tidak menginginkan perjuangan ini jadi percuma, karna tidak ada jaminan orang sudah vaksin tidak terkena virus ini lagi," tutupnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Dr. Andi Sri Juliarty menjelaskan, untuk vaksin pelajar saat ini untuk dosis pertama telah mencapai 17,7 Persen dan dosis kedua 4,3 persen. Dari 68.176 sasaran pelajar SMP dan SMK, yang sudah menerima vaksin sebanyak 11.753.
"Kan percepatan vaksin untuk sekolah baru kita mulai. Nih dapat bantuan 4000 dosis lagi, jadi mudah-mudahan sudah segera diatas 15.000," katanya.
Dio sapaan karibnya melanjutkan, iya pun berharap vaksin pelajar cepat mencapai target penyelesaian, oleh karena itu iya menyarankan kelompok-kelompok yang mengeluarkan vaksin sendiri, agar turut mengikutkan putra-putri mereka dalam menerima vaksin.
"Seperti besok ada Kanwil Pajak dan lusa Apindo itu vaksin milik mereka sendiri. Kami menyarankan kalau bisa dari jatah vaksin mereka itu mengikut sertakan anak mereka, jadi tidak semua berharap di sekolah," tutur Dio.
Dio lanjut menerangkan. Selain vaksin, adanya juga penjaringan program kesehatan juga sekaligus dilakukan di sekolah.
"Selama ini anak-anak tidak masuk sekolah kita tidak tau kondisi kesehatannya, biasanya kan rutin periksa gigi, mata dan telinga jadi sekaligus kita melakukan penjaringan kesehatannya," jelas Dio. (lex)