Kaltimkita.com, SAMARINDA – Gelaran Pra-POPNAS Wilayah IV yang berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, menyisakan banyak pelajaran bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Meskipun beberapa cabang olahraga (Cabor) berhasil meraih medali, ada beberapa area yang perlu mendapatkan perhatian lebih, khususnya terkait dengan performa Cabor yang tidak berhasil meraih medali.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Rasman Rading, mengungkapkan bahwa evaluasi mendalam diperlukan, terutama untuk cabang olahraga yang belum menunjukkan hasil maksimal, seperti sepak takraw yang gagal meraih medali sama sekali.
“Yang menjadi catatan, pra Popnas ini perlu kita evaluasi khususnya takraw karena tidak memperoleh medali sama sekali. Untuk Cabor lain, seperti sepakbola dan bulu tangkis, basket, dan tenis lapangan harus kita perkuat dari sisi timnya, dari sisi fisiknya,” ungkap Rasman.
Menurutnya, kekurangan fisik atlet menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi hasil yang kurang maksimal. Pembenahan di sisi fisik, baik secara individu maupun tim, menjadi prioritas utama dalam upaya perbaikan.
“Karena saya melihat kekalahan kita disebabkan fisik yang masih kurang, jadi saya sudah meminta kepada masing-masing pelatih pada Cabor agar atlet-atlet Pra-POPNAS ini betul-betul dipantau secara daring pada masing-masing club atau kabupaten kota,” imbuhnya.
Di tengah evaluasi tersebut, Rasman juga mengingatkan agar keberhasilan beberapa Cabor di Pra-POPNAS tidak menjadikan Kaltim lengah. Persiapan menuju POPNAS 2025 harus dilakukan dengan lebih matang, termasuk penataan aspek pembinaan dan regenerasi atlet.
“Oleh karena itu, jangan lengah dengan adanya keberhasilan Pra-POPNAS tahun ini. Kita mesti perhatikan tahun depan untuk POPNAS sembari persiapan sedini mungkin serta mencari atlet-atlet baru sebagai pengganti di tahun 2025,” ujarnya.
Regenerasi atlet menjadi langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan prestasi olahraga di Kaltim. Rasman menekankan pentingnya pencarian bakat baru di berbagai daerah untuk memastikan Kaltim tetap kompetitif di level nasional.
Dengan evaluasi yang komprehensif, Rasman optimistis pembenahan yang dilakukan akan membawa Kaltim meraih hasil lebih baik di POPNAS mendatang.
“Fokus pada pembenahan fisik dan regenerasi atlet adalah kunci keberhasilan kita ke depan,” tutupnya.
Dengan komitmen yang tinggi dan langkah konkret dalam pembenahan, Kaltim berharap bisa meraih prestasi yang lebih gemilang pada POPNAS 2025, menjadikan ajang tersebut sebagai titik tolak bagi kebangkitan olahraga di provinsi ini. (dn)