Tulis & Tekan Enter
images

BELUM MENCAPAI KESEPAKATAN : Rapat kerja Popda Paser berakhir tanpa kepastian pelaksanaan.

Popda XVI Paser Mengambang, Banyak Daerah Keluhkan Kinerja Provinsi

KaltimKita.com, BALIKPAPAN  -  Rapat kerja Popda Tahun 2021 Paser terlaksana di Hotel Gran Senyiur, Selasa (9/11/2021). Dipimpin langsung oleh Kepala Dispora Kaltim, Agus Tianur dengan dihadiri para Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga perwakilan daerah.

Dalam rapat tersebut, tidak menghasilkan apa-apa. Termasuk rencana terlaksana 20 November 2021 nanti.

”Keputusan diskors. Jadi ada pertemuan lagi dengan pimpinan (Sekretaris Provinsi Kaltim, Red.). Kemungkinan akan diputuskan dalam minggu ini,“ kata Agus Tianur seusai memimpin rapat.

Dikatakan ada beberapa opsi yang ditawarkan. Pertama bisa terlaksana tahun ini dengan catatan jumlah cabor dibatasi. Kedua, kemungkinan ditunda tahun depan.

”Kalau tahun ini, bisa jadi pengurangan cabor. Kalaupun tidak ada Popda mungkin seleksi di masing-masing cabor, karena lazimnya seperti itu dan pernah juga tidak ada Popda di Kaltim. Untuk menghadapi Popnas, hasil seleksi juga tidak jauh berbeda,” jelasnya.

Kepala Dispora Kaltim, Agus Tianur

Disinggung tertundanya Popda lantaran anggaran tidak mencukupi, Agus Tianur membenarkan hal tersebut. Ia mengutarakan semua karena masalah anggaran.

Pun begitu, sejatinya keputusan yang mengambang membuat sejumlah daerah kecewa. Hal ini diutarakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten PPU, Alimuddin.

Ia mengatakan pihak pemerintah provinsi Kaltim tidak mampu mengakomodir rencana kerja mereka sendiri. Sebab, Popda merupakan hajatan provinsi.

”Harusnya mereka bisa memahami kondisi di daerah. Apalagi semua daerah sudah persiapkan atletnya jauh-jauh hari. Termasuk PPU, telah persiapan sejak tujuh bulan lalu,” kata Alimuddin.

Dikatakan mestinya pelaksanaan Popda bisa berjalan tahun ini. Pemprov Kaltim harus tahu jika daerah telah melalukan persiapan matang termasuk pengadaan barang dan jasa.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten PPU, Alimuddin.

Ia menambahkan kegiatan ini menggunakan APBD, tapi output dan outcome nya tidak jelas. ”Harus ada penegasan, kalau ditunda ya harus ada surat resminya. Lanjut pun begitu. Karena demi penanggung jawaban barang dan jasa“ tambahnya.

Ya jika tahun depan, menurutnya semua daerah tentu akan berpikir ulang lagi. Apalagi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) sudah close.

”Kemungkinan tahun depan tidak ada anggarannya. Kami bisa saja tidak ikut, tapi itu bukan boikot lebih karena tidak ada anggarannya. Kecuali provinsi yang mau menganggarkan,“ ujarnya.

Di sisi lain, kekecewaan juga tentu dirasakan atlet. Mengingat mereka sudah cukup lama menjalani latihan, terus tiba-tiba mendengar kabar harus ditunda.

”Semua pasti kecewa. Untuk meyakinkan atlet itu juga sulit. Kalau pun terlaksana tahun depan, pasti mereka yang sudah latihan bisa saja tidak ikut karena batasan usia,” ujarnya.

Untuk diketahui, rapat yang berakhir tanpa keputusan, Kepala Dispora Kaltim, Agus Tianur beserta semua Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata se-Kaltim berencana langsung bertolak ke Samarinda untuk bertemu dengan Sekretaris Provinsi Kaltim Sa'bani membahas kepastian Popda. (and)

 

 


TAG

Tinggalkan Komentar